Mengharukan, Datang Bersandal Jepit, Buruh Cuci Datangi Wisuda Anak

"Ibu saya memang hanya seorang buruh cuci pakaian, tapi bukan berati kami berpasrah dan mengurungkan mimpi-mipi kami," ujar Almira dalam pidatonya.

Inquirer.net
Almira dan ibunya yang merupakan buruh cuci 

TRIBUNSUMSEL.COM - Setiap orang tua selalu ingin anaknya meraih kesuksesan di masa depan.

Tak heran bila orang tua rela banting tulang demi memberikan pendidikan terbaik untuk anak-anaknya.

Dilansir Buzzflare, baru-baru ini, peritiwa mengharukan terjadi di Filipina saat seorang ibu asal Filipina, yang berprofesi sebagai buruh cuci pakaian mampu menyekolahkan anaknya hingga ke jenjang perguruan tinggi.

Hal yang lebih membanggakan lagi adalah prestasi yang berhasil diraih anaknya yang bernama Almira Dirain sangat luar biasa.

Almira memahami perjuangan ibunya tersebut tak ingin mengecewakan ibunya yang telah banting tulang menyekolahkan dirinya.

Ia menyaksikan sendiri betapa susah mengumpulkan biaya saat awal kali mendaftar sekolah.

Hingga akhirnya Almira membalas jerih payah orangtuanya lewat menyelesaikan pendidikan menegah atasnya di St. Peter’s College of Ormoc City, dengan predikat Cumlaude atau pujian.

Media lokal Filipina, Proudpinoy Tv menuturkan pada bulan Mei 2016, Dalam acara wisuda sekolah tersebut.

Almira bahkan ditunjuk sebagai siswi yang membawakan pidato perpisahan sekolah di depan seluruh guru dan siswa.

Dalam pidatonya Almira tak henti-hentinya mengucapkan terima kasih kepada ibunya yang setiap hari memeras keringat untuknya.

"Ibu saya memang hanya seorang buruh cuci pakaian, tapi bukan berati kami berpasrah dan mengurungkan mimpi-mipi kami," ujar Almira dalam pidatonya.

Di akhir pidatonya, ibu Almira juga diberi kehormatan untuk naik ke panggung dan memeluk anaknya yang masih memakai toga.

Saking sederhana kehidupannya, ibu Almira hanya mengenakan sandal jepit untuk menghadiri kelulusan putrinya tersebut.

Semua anak yang lahir di dunia ini memang tidak bisa memilih, dari rahim siapa ia lahir.

Namun setiap anak bisa memilih masa depannya, apakah akan berpangku tangan dan malas berusaha, atau sebaliknya.

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved