Samsiatun Kaget Temukan Bayi yang Masih Berdarah di Gerobak Bakso dekat Rumahnya
Bukan kepalang kaget Samsiatun melihat sumber suara adalah bayi yang sudah tergeletak di dalam etalase kaca bakso yang biasa dipakai menaruh mangkok m
Laporan Wartawan Surya, Imam Taufiq
TRIBUNSUMSEL.COM, BLITAR - Setengah jam lagi pukul 06.00 WIB, muncul suara tangis dari dalam sebuah gerobak bakso di tepi jalan raya Desa Selopuro, Kabupaten Blitar, Senin (2/5/2016).
Samsiatun (45) yang pertama kali bangun merasa tergugah karena suara tangis pecah semakin keras dari dalam rumahnya yang hanya beberapa meter dari gerobak bakso itu terparkir.
Bukan kepalang kaget Samsiatun melihat sumber suara adalah bayi yang sudah tergeletak di dalam etalase kaca bakso yang biasa dipakai menaruh mangkok milik Pujianto (50).
Jam segitu Pujianto belum membuka warung baksonya, karena ia mulai berjualan sekira pukul 13.00 WIB.
"Siapa yang tak kaget, pagi-pagi terdengar suara bayi menangis. Lebih kaget lagi, ada bayi di dalam rombong bakso," cerita Samsiatun kepada Surya.
Selanjutnya, bayi malang terbuang itu dibawa ke Puskesmas Selopuro, yang hanya berjarak 40 meter dari lokasi ia ditemukan.
"Kami kasihan, kemungkinan bayi itu kedinginan karena hanya dibungkus jaket," papar Samsiatun.
Menurut dia, saat ditemukan bayi perempuan itu terbungkus kaus dalam hitam, berselimut jaket parasut berwarna merah muda.
Di jaket itu terdapat banyak bercak darah, sehingga diperkirakan bayi itu baru saja dilahirkan, dengan tanpa persalinan atau ditolong orang lain.
"Saya sampai gemetaran, saat mengangkat bayi itu karena masih berdarah. Bahkan, ari-arinya masih ada karena belum diputus, termasuk ususnya masih melilit di lehernya," ia bergetar.
Kapolsek Selopuro, AKP Muhaimin, mengatakan saat ini kondisi bayi malang sudah dirawat di puskemas setempat, kemungkinan besar si pembuang bayi adalah ibu kandungnya.
Hasil cek medis, bayi itu diperkirakan baru beberapa jam dilahirkan dalam kondisi normal, berat 2,7 kilogram, panjang 49 sentimeter.