Fenomena 'Tukar Foto Bugil' Kian Menjamur di Kalangan Remaja SMA
Fenomena saling tukar foto dan video bugiltampaknya tengah menjamur di kalangan remaja sekolah menengah atas (SMA).
Kata Icha, hal tersebut hanya untuk sekadar bahan keisengan pribadi dan untuk mendapat followers.
Dia juga mengaku, kegiatan ini bukan untuk mencari uang alias menjual diri, sebab diakui Icha, dia berasal dari keluarga yang berkecukupan.
“Gue dari keluarga yang cukup kok, jadi nggak perlu harus jual diri gitu untuk dapetin uang. Ini buat menyalurkan hasrat dan menghilangkan boring aja,” ungkapnya lagi sambil cuek.
Gangguan Jiwa Remaja?
Sepertinya bugil jarak jauh ini sudah menjadi kebiasaan yang wajar dan bukan masalah bagi remaja seperti Icha atau Morgan.
Lantas, apa kata psikolog soal ini ya? Apakah ini semacam gangguan jiwa pada remaja?
Kalo menurut analisa Psikolog Anak dan Remaja, Reneta Kristiani, banyaknya remaja yang berani dan secara vulgar mengunggahfoto-foto bugil untuk pasangan atau media sosial tersebut bukanlah suatu penyakit atau gangguan jiwa.
Justru menurutnya, hal itu merupakan tahap perkembangan remaja yang kadang punya karakterisik yang unik.
“Untuk remaja, kita perlu berhati-hati jangancepat menyimpulkan mereka kena gangguan jiwa. Dalam tahap perkembangan remaja ada yang namanya kesalahan berpikir pada anak atau remaja yang disebut immature characteristic of adolescent thought, yang menurut pakar psikologi, Davil Elkind, kesalahan remaja ini dipengaruhi oleh emosi yang labil, jadi bukan bentuk gangguan jiwa,” ujarnya saat dihubungi HAI, Senin (11/4/2016).
Reneta mencontohkan, beberapa dari kita (remaja) ada yang suka sekali menantang bahaya dengan kebut-kebutan di jalan.
Padahal, mereka sudah pernah melihat banyak kecelakaan, tapi tetap saja, remaja berpikir tidak akan terjadi hal negatif pada diri mereka.
Itulah salah satu bentuk kesalahan berpikir yang dimaksud.
Demikian juga dengan beberapa teman kita yang berani berfotobugil, jangan-jangan itu salah satu bentuk kesalahan berpikir.(*)
HAI-Online/Ali Sobri
