Yusril Sebut Ahok Seperti Malin Kundang Karena Durhaka Pada Megawati dan Prabowo

Yusril pun menyebut Ahok sebagai 'malin kundang'. "Ya Ahok itu persis seperti si 'malin kundang' yang durhaka kepada ayah dan ibunya," ujar Yusril

KOMPAS.com/Kurnia Sari Aziza
Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama saat wawancara wartawan, di Balai Kota, Selasa (5/1/2016). 

TRIBUNSUMSEL.COM,JAKARTA-Yusril Ihza Mahendra masih memprihatinkan kepemimpinan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok.

Kali bakal calon gubernur DKI itu menyebut Ahok sebagai figur yang tidak layak dicontoh karena mendurhakai orang-orang yang pernah berjasa dalam hidup dan karirnya.

Yusril pun menyebut Ahok sebagai 'malin kundang'. "Ya Ahok itu persis seperti si 'malin kundang' yang durhaka kepada ayah dan ibunya," ujar Yusril kepada pers di Jakarta, Minggu (10/4/2016).

Ibu dan ayah yang didurhakai yang dimaksud Yusril adalah Megawati Soekarnoputri dan Prabowo Subianto.

Menurut Yusril, Megawati dan Prabowo adalah dua tokoh yang sangat berjasa mengantarkan Ahok duduk di kursi wakil gubernur DKI Jakarta, dan setelah Joko Widodo menjadi presiden, Ahok naik pangkat menjadi gubernur.

"Namun setelah jadi gubernur, Ahok mendurhakai Ibu Megawati dan pak Prabowo. Padahal kedua tokoh tersebut tak ubahnya seperti ibu dan ayah yang telah mengantarkan anaknya menjadi sukses," papar Yusril.

Sebagaimana diketahui, Ahok pada 2012 maju dalam pilkada DKI bersama Jokowi dengan dukungan utama PDI Perjuangan dan Partai Gerindra.

Ahok kemudian pada September 2014 menyatakan keluar dari Gerindra saat partai pimpinan Prabowo itu memutuskan mendukung opsi pemilihan kepala daerah oleh DPRD.

Ketika itu Ahok menuding Gerindra tidak lagi sejalan dengan kehendak rakyat, dan lebih membela kepentingan anggota DPRD. Cara mundurnya Ahok dari Partai Gerindra pun sangat demonstratif yang diwarnai dengan berbagai kritik.

Sementara itu, kepada PDIP Ahok mengultimatum agar memberi rekomendasi nama bakal calon gubernur yang akan berpasangan dengannya melalui jalur perseorangan.

Ahok dan pendukungnya yang tergabung dalam 'Teman Ahok' mengeluarkan pernyataan dan kririg yang merendahkan PDIP.

Bahkan Teman Ahok memuat karikatur buatannya berupa gambar banteng warna hitam yang dihipnotis, kemudian Ahok pun mengikuti pendapat para relawannya untuk maju melalui jalur independen.

Karikatur tersebut membuat para petinggi PDIP tersinggung karena merasa didikte.

Yusril menambahkan, seseorang yang sudah dibesarkan oleh partai politik tidak boleh berkhianat, apalagi mendurhakai pimpinan partai.

"Cara-cara seperti itu bertentangan dengan etika dan moral politik, serta tidak baik bagi pendidikan bangsa ini," tegas Yusril.

Saat berkunjung ke kediaman ketua umum DPP PPP Djan Faridz, Sabtu (9/4/201f) Yusril
mengaku prihatin atas berbagai masalah yang dihadapi Ahok seperti kasus RS Sumber Waras dan reklamasi pantai utara Jakarta.

Namun Yusril mendoakan agar masalah yang dihadapi Ahok cepat selesai.

Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved