Penerjun TNI AU Gugur
Penerjun TNI AU Tewas Setelah Parasutnya Membelit dan Jatuh Menimpa Rumah
"Pertama tali parasutnya membelit, kita lihat bahwa penerjun sudah berusaha menarik tapi tidak bisa dan jatuh di satu rumah di Halim," kata Dwi.
lihat foto
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Yurike Budiman
TRIBUNSUMSEL.COM, JAKARTA - Dua penerjun dari Korps Pasukan Khas (Paskhas) TNI Angkatan Udara (AU) dinyatakan tewas saat gladi bersih peringatan HUT TNI AU berlangsung.
Musibah ini menimpa dua penerjun saat menunjukkan aksinya bersama ratusan penerjun lain di Landasan Udara Halim Perdana Kusuma, Jakarta Timur, pada Kamis (7/4/2016).
Kadispen AU, Marsma Dwi Badarmanto mengatakan insiden jatuhnya dua penerjun dari Paskhas ini terjadi saat mereka hendak mendarat.
Anggota Paskhas pertama yang menjadi korban, menurut Dwi, akibat tali parasutnya membelit sehingga parasut tidak mengembang dan akhirnya menghantam rumah.
"Pertama tali parasutnya membelit, kita lihat bahwa penerjun sudah berusaha menarik tapi tidak bisa dan jatuh di satu rumah di Halim," kata Dwi.
Sementara korban satunya akibat terpaan angin.
"Kemudian yang satu karena impact saat dia mau mendarat angin besar," ujar Dwi.
Informasi terakhir yang didapat Tribunnews.com, kedua jenazah masih berada di rumah sakit Halim dan belum diketahui identitasnya.
"Kondisi terakhir dinyatakan meninggal dua-duanya. Kalau dia jatuh di sawah mungkin bisa diselamatkan," kata Dwi.
Dua anggota Denmatra I Paskhas yang meninggal tersebut, tercatat atas nama Kopda Benny yang mengalami benturan cukup keras di taxiway, dan Pratu Supranoto yang mengalami masalah pada bagian parasut.
Menurut informasi yang diperoleh Tribunsumsel.com, Pratu Supranoto berasal dari Sumsel, tepatnya di Kelurahan Jayamulya RT 05 RW 01 Kecamatan Semedawai Suku III Kabupaten OKU Timur sumsel.
