Berkat Ternak Ayam, Yusri Raup Keuntungan Puluhan Juta

Kendala dalam menjalankan usaha pasti ada, seperit banyak ayam mati terkena penyakit, kondisi perekonomi masih sulit, ditambah anjlok harga karet

TRIBUNSUMSEL.COM/ARI WIBOWO
Qolbi pengusaha ternak ayam, sedang melihat karyawan memberikan pakan ternak ayam potong, Sabtu(2/4/2016). 

Laporan Wartawan Tribunsumsel.com, Ari Wibowo

TRIBUNSUMSEL.COM, PALIKomitmen dengan rekan kerja menjaga kepercayaan dan kejujuran menjadikan Yusri Qolbi. Skom (25) berhasil menjadikan pengusaha muda yang terbilang sukses di Bumi Serapat Serasan.

Pria kelahiran, 7 Agustus 1990 menjalankan usaha ayam potong sejak satu tahu lalu, dengan mendirikan dua kandang ternak ayam potong seluas lahan dua hektare bisa menampung 100 ribu ekor ayam potong dan bisa meraup keuntungan uang puluhan juta rupiah perbulan.

Usaha ternak ayam potong, Berkat Kerja Sama (BKS) Gruf terletak di Desa Persiapan Mandu Kincing, Kecamatan Penukal Utara, Kabupaten PALI dan memiliki enam karyawan, hingga saat memiliki kerja sama puluhan agen atau broker tersebar di beberapa daerah Sumatera Selatan

"Puluhan agen atau broker, dari PALI, Prabumulih, Pagaralam, Lahat, Muaraenim, Sekayu dan Batu Raja, membeli ayam disini untuk dijual kembali ke pasar atau rumah makan dan lainnya, promosi kita sesama agen, misalnya agen cerita dengan agen lainnya, untuk membeli ayam potong di kita," kata Qolbi, Sabtu(2/4/2016)

Dia mengatakan, ayam potong bisa dipanen berumur 21 hari sampai 30 hari, tergantung dengan pesanan dari konsumen, satu bulan 148 keranjang ayam yang ludas terjual dengan mendapatkan keuntungan mencapai puluhan juta rupiah.

"Satu keranjang ayam, terdiri 15 ekor ayam, setiap bulan 20 sampai 48 keranjang ayam potong terjual, para agen langsung datang kesini (tempat ternak ayam potong) untuk membeli ayam potong, satu ayam bobot 9 ons dan ada yang lebih sesuai pesanan. Perkilogram ayam potong yang siap dimasak dijual Rp 28 ribu perkilogram, sedang untuk parah agen harganya lebih murah lagi," katanya.

Diakui Qolbi, untuk mendirikan usaha ternak ayam potong modalnya cukup besar, dengan membuat dua kandang di lahan seluas dua hektar dan membeli pakan ternak serta bibit ayam, atau baby kids chiken (bayi ayam kecil) bisa mencapai ratusan juta rupiah.

"Modal buat dua kandang, beli pakan, baby kids chiken dan bayar karyawan bisa mencapai ratusan juta," ungkpa Qolbi.
Qolbi mengajak anak muda jangan hanya ingin berkerja di perusahaan atau PNS. Namun, harus berani melakukan untuk membuat usaha sendiri dan jangan hanya jadi penonton saja.

"Anak muda harus melakukan dan belajar usaha kreatif meski, situasi sedang sulit. Anak muda harus banyak mencoba dalam kegembiraan dalam keterpaksan, jadi kita harus berani berbuat untuk membuka usaha," ujar Qolbi.

Meski menjalankan usaha ada kendala lanjut Qolbi, pelaku usaha harus berkomitmen kepercayaan, kejujuran tekun dan ulet harus dipegang teguh dalam menjalankan usahanya.

"Kendala dalam menjalankan usaha pasti ada, seperit banyak ayam mati terkena penyakit, kondisi perekonomi masih sulit, ditambah anjlok harga karet, tentu ini sangat memengaruhi pembeli menurun, tapi kita tetap berkomitmen, jujur, percaya, tekun dan ulet, untuk menjadikan usaha kita lebih maju lagi," jelas Qolbi.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved