Belanja Tidak Langsung Lebih Banyak, PAD OKU Harus Dikembangkan Lagi
Pasalnya, PAD berjuluk Bumi Sebimbing Sekundang ini tercatat sekitar 100 miliar. Sementara APBD OKU mencapai Rp 1,3 triliun.
Laporan wartawan Tribun Sumsel, Retno Wirawijaya S
TRUBUNSUMSEL.COM,BATURAJA – Kepala Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) Ogan Komering Ulu (OKU) Hanafi menilai Pendapatan Daerah (PAD) setempat harus ditingkatkan.
Pasalnya, PAD berjuluk Bumi Sebimbing Sekundang ini tercatat sekitar 100 miliar. Sementara APBD OKU mencapai Rp 1,3 triliun.
“OKU masih tergantung di pusat. Jalan keluarnya, PAD harus dikembangkan. Harus dicari potensi-potensi yang bisa dikembangkan untuk menyerap PAD lebih tinggi,” kata Hanafi.
Sebelum dilakukan pemotongan 20 persen APBD OKU RP 1,3 triliun. 60 persennya untuk belanja tidak langsung. Sementara 40 persennnya untuk belanja langsung.
”Jadi kita ini lebih besar pengeluaran untuk belanja tidak langsung dibanding belanja langsung. Salah satu contoh belanja tak langsung yakni untuk belanja pegawai sementara belanja langsung untuk pembangunan fisik dan insfratruktur,’’ jelasnya.
Disinggung atas ketimpangan belan ja daerah lebih besar belanja tak langsung disbanding langsung apakah menandakan keuangan daerah tidak sehat, kata Hanafi bukannya tidak sehat. Secara aturan perundang-ungdangan OKU sudah patuh.
“Kita mematuhi undang-undang. 10 persen untuk dana desa. 20 persen untuk dana pendidikan dan 30 persen untuk belanja modal,” jelasnya.(rws)