Batu Akik Sekarang Lebih Digemari Untuk Ikut Kontes
- Kini batu mulia lebih tenar untuk ajang kontes. Hal tersebut tampak terlihat seringnya digelar pameran dan kontes batu mulia, seperti saat ini seda
Penulis: Linda Trisnawati | Editor: Kharisma Tri Saputra
Laporan Wartawan Tribunsumsel.com, Linda Trisnawati
TRIBUNSUMSEL.COM, PALEMBANG - Kini batu mulia lebih tenar untuk ajang kontes.
Hal tersebut tampak terlihat seringnya digelar pameran dan kontes batu mulia, seperti saat ini sedang ada pameran Olimpiade Batu Mulia Nusantara Kapolda Cup di Palembang Square (PS) Mal, hingga tanggal 13 Maret 2016.
"Setahun belakangan ini kita lebih banyak membuat batu mulia dalam bentuk liontin. Kita buat dalam bentuk liontin karena trennya sekarang batu mulia ini untuk kontes. Dengan bentuk liontin menjadi lebih menarik dan kita melihatnya juga lebih puas karena bentuknya besar," ujar Owner Batu Akik Garut, Abah Nanag saat di stan pamerannya di Atrium PS Mal, Jumat (11/3).
Ia menjelaskan, batu mulia dalam bentuk liontin ini ada berbagai bentuk sepeti oval, persegi dan lain-lain, selain itu motifnya juga banyak seperti pemandangan alam, pemandangan laut, bentuk botol dan lain-lain.
Paling banyak dalam bentuk pemandangan, karena pemandangan ini menarik banyak motof dan corak.
"Untuk kontespun kita kebanyakan motif alam, seperti untuk alam ini bentuknya harus benar-benar jelas ada pemandangan air, hutan, dan lain-lain. Dengan ikut kontes, jika menang harga jual akan semakin mahal, bisa sampai Rp 500 juta," ujarnya.
Ia pun sudah sering mengkiuti kontes keberbagai kota dan sudah puluhan kali menang. Selain itu batu mulia yang pernah ia ikut konteskan ada yang ia jual. Selain itu ia juga menyediakan batu mulia bagi kolektor batu yang ingin beli dan ingin ikut kontes. "Saya tidak butuh jadi juara, tetapi pembeli batu mulia di tempat satmya harus jadi juara," katanya.
Batu mulia yang ia jual mulai dari Rp 3 juta hingga Rp 50 juta. Untuk pembelinya rata-rata memang pencinta batu mulia dan rata-rata pembelinya pria. Baginya jika tidak mengikuti kontes, maka tidak bisa mengikuti perkembangan zaman dan akan tertingal dari yang lainnya.