Ini Cara Selfie yang Aman Saat Suasana Gerhana Matahari
Perilaku masyarakat ketika menyambut gerhana matahari di 2016 pasti akan berbeda dengan perilaku masyarakaat saat gerhana matahari 1983.
Laporan Wartawan Tribun Jogja, Rona Rizkhy Bunga Chasana
TRIBUNSUMSEL.COM, YOGYA - Perilaku masyarakat ketika menyambut gerhana matahari di 2016 pasti akan berbeda dengan perilaku masyarakaat saat gerhana matahari 1983.
Masyarakat di era orde baru masih kental dengan mitos dan takut untuk menghadapi gerhana secara langsung.
Sementara kini di 2016, masyarakat semakin berpikir maju dan justru lebih antusias untuk mengamati terjadinya gerhana matahari.
Kini teknologi semakin berkembang, dan selfie tampaknya telah menjadi budaya setiap masyarakat untuk mengabadikan momen mereka.
Adanya gerhana matahari total maupun sebagian di Indonesia pasti sangat dimanfaatkan masyarakat untuk mengabadikan momen tersebut.
Terlebih peristiwa gerhana termasuk fenomena langka yang mungkin akan terulang puluhan tahun lagi.
Ajang selfie di saat peristiwa langka terjadi pasti akan dilakukan banyak masyarakat di Indonesia.
Entah dilakukan untuk sekedar mengabadikan momen atau bahkan untuk ajang pamer di media sosial yang sudah dianggap wajar dikalangan masyarakat.
Namun, ada yang perlu diperhatikan ketika kita akan melakukan selfie. Jangan sampai, selfie tersebut akan berakibat buruk bagi diri kita sendiri.
Terlebih saat ini banyak kasus selfie yang akhirnya memakan korban karena kurangnya kehati-hatian masyarakat.
Beberapa penelitian menyebutkan bahwa radiasi yang ditimbulkan dari cahaya matahari sangatlah tinggi, dan berpotensi merusak mata.
Apakah kemudian kita bisa melakukan selfie? Karena kita sebetulnya membelakangi matahari dan tidak melihatnya secara langsung.
Terlebih peristiwa gerhana termasuk fenomena langka yang mungkin akan terulang puluhan tahun lagi.
Ajang selfie di saat peristiwa langka terjadi pasti akan dilakukan banyak masyarakat di Indonesia.
Entah dilakukan untuk sekedar mengabadikan momen atau bahkan untuk ajang pamer di media sosial yang sudah dianggap wajar dikalangan masyarakat.
Namun, ada yang perlu diperhatikan ketika kita akan melakukan selfie. Jangan sampai, selfie tersebut akan berakibat buruk bagi diri kita sendiri.
Terlebih saat ini banyak kasus selfie yang akhirnya memakan korban karena kurangnya kehati-hatian masyarakat.
Beberapa penelitian menyebutkan bahwa radiasi yang ditimbulkan dari cahaya matahari sangatlah tinggi, dan berpotensi merusak mata.
Apakah kemudian kita bisa melakukan selfie? Karena kita sebetulnya membelakangi matahari dan tidak melihatnya secara langsung.
Maka prinsipnya, kita melakukan selfie dengan adanya bayangan seperti bulan sabit yang ada di pakaian kita.
"Caranya, kita berdiri di balik pohon. Mudahnya adalah ketika cahaya matahari ada di arah timur antara matahari dan kita ada pohon. Nah, cahaya pohon tersaring oleh dedaunan tersebut. Ada beberapa seberkas cahaya yang melewati celah antara pohon itu akan sampai ke badan kita," jelas Rhorom Priyatikanto.
Cara tersebut juga pernah diabadikan oleh Simon Fishley, Shout African Astronomical Observatory (SAAO) yang memotret pakaian yang dikenakan dengan berdiri di balik pohon saat gerhana matahari cincin 2009.(*)