Enjoy GMT Palembang
Waspada Melihat Gerhana Matahari Langsung, Bisa Bahaya Untuk Mata
"Sebetulnya kalau gerhana matahari kan ada kilatan cahaya akibat terbuka dan tertutupnya matahati, kilatan yang keluar pada waktu kelihatan itu
Laporan Wartawan Tribun Jogja, Khaerur Reza
TRIBUNSUMSEL.COM, YOGYAKARTA - Gerhana Matahari Total (GMT) akan menghampiri Indonesia 9 Maret 2016.
Yogyakarta meski tidak mengalami gerhana matahari total, setidaknya 83 persen bagian matahari akan tertutup bulan.
Meski kejadian tersebut sangat langka untuk dilewatkan, masyarakat diimbau untuk tidak melihat secara langsung peristiwa tersebut dengan mata telanjang karena berpotensi membahayakan kesehatan mata.
Dokter Spesialis Mata RSUP Dr Sardjito dan FK UGM, Prof dr Suhardjo mengatakan melihat gerhana matahari dengan mata telanjang dapat mengakibatkan makulopati solaris atau gangguan pada makula mata akibat paparan sinar matahari.
"Sebetulnya kalau gerhana matahari kan ada kilatan cahaya akibat terbuka dan tertutupnya matahati, kilatan yang keluar pada waktu kelihatan itu intensitasnya terlalu besar. Sehingga bagian makulanya atau bintik kuning bisa terbakar," jelasnya kepada wartawan di RSUP dr Sardjito Yogyakarta, Selasa (1/3/2016).
Suhardjo menambahkan apabila bagian makula mata rusak maka bisa menyebabkan pandangan jadi kabur, hal ini bisa menjadi gejala yang sama pada orang yang menderita diabetes.
Karenanya kepada masyarakat yang hendak menikmati momen gerhana matahari secara langsung agar dapat menggunakan kacamatan khusus ataupun jangan melihatnya secara langsung.
Dia menambahkan secara umum matahari apabila langsung mengenai mata akan menyebabkan kerusakan apalagi kalau kilatannya kuat seperti gerhana matahari.
Dia mencontohkan di kawasan perdesaan banyak orang menderita katarak di antaranya karena kebiasaan buruk mereka bekerja di sawah sehari-hari tanpa pelindung mata.
"Karenanya saya selalu sarankan para petani untuk memakai caping supaya matanya tidak terpapar matahari langsung saat mereka bekerja di luar," ujarnya.
Dia juga menyayangkan masih adanya mitos yang mengatakan orang dengan mata minus dianjurkan melihat matahari pagi selama beberapa menit.
Padahal bukannya sembuh mereka justru berpotensi mengalami makula yang terbakar.