Tak Mau Diatur-atur, Eki Lepaskan Pekerjaan Kantor dan Kembangkan Usaha Fried Chicken

"Jika kerja dikantoran suka diatur-atur, sementara saya orangnya tidak mau diatur dan akhirnya berpikir untuk usaha ini, dengan modal seadanya Rp 20

zoom-inlihat foto Tak Mau Diatur-atur, Eki Lepaskan Pekerjaan Kantor dan Kembangkan Usaha Fried Chicken
TRIBUNSUMSEL.COM/ARIEF BASUKI ROHEKAN
General Manager atau Owner New Order Chicken Deki Sanjaya

TRIBUNSUMSEL.COM, PALEMBANG, - Kemampuan melihat peluang bisnis menjadi kunci kesuksesan Deki Sanjaya. Menyadari akan kebutuhan makanan siap saji masyarakat makin tinggi, Eki sapaan akrab Deki Sanjaya bersama dua rekannya bekerjasama mendirikan usaha waralaba di bisnis makanan olahan ayam.

Dia sekarang menduduki posisi General Manager atau Owner di dalam bisnisnya dibawah bendera New Order Chicken. Beroperasi sejak 2014, di kawasan pusat "fashion Indonesia" kota Bandung, menyediakan ayam goreng fried chicken.

Kini, bisnis pria yang hanya tamatan D2 Informasi Teknologi (IT), kini memiliki cabang sebanyak 15 unit yang tersebar di kota Bandung (Jawa Barat) dan kota Palembang bersama mitra, dengan omzet lumayan besar.

Meskipun baru memiliki 2 cabang atau booth (gerobak) di Palembang tepatnya di kawasan Talang Ratu dan Sukabangun baru sebulan yang lalu. Namun, antusuias masyarakat terhadap ayam olahan mereka cukup tinggi.

"Hari pertama kita baru buka, sudah terjual lima potong ayam untuk satu boot, sekarang belum sudah ada satu bulan saja, seharinya sudah mencapai lima ekor ayam yang dijual. Jumlah ini mengalahkan penjualan di Bandung yang pada bulan pertamanya berkisar delapan ekor ayam saja,"katanya, saat dibincangi Tribun Sumsel di salah satu Boothnya di kawasan Sukabangun Palembang, Rabu (27/1/2016).

Dengan usia baru 23 tahun, Eki berambisi melebarkan sayap bisnis yang masih terkesan kaki lima tersebut. Namun kualitas yang baik, hingga Kalimatan dan Jakarta.

"Kedepan kita berharap semakin banyak cabang lagi, sebab bisnis ini kita lihat masih prospek kedepannya, meskipun terbilang kecil, namun bisa membuka lapangan pekerjaan bagi lainnya,"ujarnya, seraya awalnya pihaknya membuka cabang di Jakarta dahulu baru di Palembang.

Pria berstatus single ini, mengatakan awal dirinya mendirikan bisnis fried chicken, karena bekerja di kantoran menjadikannya tidak bebas, dan berfikir inovatif. Sehingga, akhirnya harus melepaskan karirnya disalah satu perusahaan swasta di kota Bandung.

"Jika kerja dikantoran suka diatur-atur, sementara saya orangnya tidak mau diatur dan akhirnya berpikir untuk usaha ini, dengan modal seadanya Rp 20 juta. Jumlah itu, untuk membuat booth, survey ke lapangan, dan mencoba racikan fried chiken yang baik,"beber Eki yang dalam pengolahan bumbunya masih dilakukannya sendiri.

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved