Kepala Ditodong Pistol, Melisa Relakan Motor Dibawa Rampok

Melisa semakin ketakutan, usai pelaku menodongkan senpi kearah kepalanya.

Editor: Weni Wahyuny
TRIBUNSUMSEL.COM/SLAMET TEGUH RAHAYU
Melisa saat melapor ke Polresta Palembang, Jumat (11/12/2015) 

Laporan wartawan Tribunsumsel.com, Slamet Teguh Rahayu

TRIBUNSUMSEL.COM, PALEMBANG - Peredaraan senjata api (senpi) di wilayah kota Palembang tampaknya kian berkembang.

Mirisnya, senpi tersebut banyak dimiliki dan digunakan oknum yang tidak bertanggung jawab untuk melakukan tindakan kejahatan.

Bukan omong kosong semata, hal itu terbukti dengan banyaknya masyarakat yang menjadi korban kejahatan jalanan yang mana pelakunya menggunakan senpi.

Yang terbaru, seorang wanita bernama Melisa Agustina (20) warga Jalan Jakabaring Lorong Air Mancur Kelurahan Silaberanti Kecamatan Seberang Ulu (SU) I yang menjadi korbannya.

Ia terpaksa merelakan sepeda motor Honda Beat dengan nopol BG 6638 AAA hilang dibawa kabur pelaku, usai menjadi korban perampokan yang terjadi di kawasan Jalan Gubernur HA Bastari, tepatnya di samping Taman Pelangi, Rabu (9/12/2015) sore yang lalu.

Usai menyelesaikan surat menyurat dari pihak leasing dikarenakan motor yang masih dikredit, membuat Melisa baru melaporkan kejadian tersebut ke Polresta Palembang pada hari Jumat (11/12/2015) siang.

Dihadapan petugas, Melisa mengatakan, kejadian tersebut berlangsung saat ia bersama adiknya Novitasari (19) hendak menghabiskan waktu sore dengan berjalan-jalan di kawasan Jakabaring tersebut.

"Saya juga sempat masuk ke dalam Taman Pelangi untuk bermain," ujarnya saat memberikan keterangan di Sentra Pelayanan Kepolisian Terpadu (SPKT) Polresta Palembang.

Usai menikmati permainan di Taman Pelangi, Melisa dan adiknyapun hendak beranjak pulang ke rumah.

Namun tanpa diduga, saat keluar dari Taman Pelangi tersebut ada dua orang pelaku yang menggunakan sepeda motor langsung membuntutinya.

Bahkan, melihat suasana sore itu yang sepi, membuat dua orang pelaku yang memiliki perawakan kurus tinggi ini langsung menyalip dan menghadangnya.

Tak hanya itu, Melisa semakin ketakutan, usai pelaku menodongkan senpi kearah kepalanya.

"Saat dihadang, salah satu pelaku langsung turun dan menodongkan pistol ke arah saya sembari menyuruh kami turun dari sepeda motor," katanya.

Karena ketakutan, akhirnya membuat Melisa dan adiknya menuruti pelaku.

Pelaku yang sudah menguasai sepeda motor tersebut, langsung kabur meninggalkan mereka.

"Tidak bisa teriak karena keadaan saat itu sepi. Saat pelaku sudah kabur baru ada yang mendekat. Kami juga baru bisa pulang setelah ada orang lewat yang mau mengantar kami," jelasnya.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved