Iwan Fals Bilang Janji Jokowi Semoga Bukan Janji Kompeni

"Janji Jokowi semoga terbukti, janji Jokowi dinanti-nanti. Janji Jokowi Janji Presiden RI. Janji Jokowi semoga bukan janji kompeni'," tutur Iwan lewat

TRIBUNNEWS.COM/JEPRIMA
Aksi panggung musisi Iwan Fals saat tampil pada konser yang bertajuk Konser Untukmu Indonesia di Istora Senayan, Jakarta Pusat, Sabtu (21/11/2015) malam. Iwan Fals membuka konser dengan menyanyikan lagu hitsnya yang berjudul Pesawat Tempur yang sukses menyulut adrenalin para penonton. 

TRIBUNSUMSEL.COM, JAKARTA - Musisi senior Iwan Fals sukses menggelar konsernya yang bertajuk 'Untukmu Indonesia', Sabtu (21/11/2015) malam.

Konser yang berlokasi di Istora Senayan, Jakarta Pusat tersebut, Iwan Fals masih membawakan lagu-lagu yang temanya masih relevan dengan kondisi sosial-politik Indonesia saat ini.

Ia juga sempat membawakan lagu baru yang ia ciptakan untuk Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo. Lagu tersebut berjudul 'Janji-janji Jokowi'.

"Janji Jokowi semoga terbukti, janji Jokowi dinanti-nanti. Janji Jokowi Janji Presiden RI. Janji Jokowi semoga bukan janji kompeni'," tutur Iwan lewat sepenggal lirik dari lagu 'Janji-janji Jokowi'.

Dalam lirik lagu itu juga, Iwan menceritakankan tentang Nawacita yang berisi agenda, program, dan janji-janji Jokowi saat masih menjadi calon presiden.

Penyanyi berusia 54 tahun ini menuturkan, bagaimana reaksi keluarganya saat tahu dia membuatkan lirik lagu untuk presiden, Jokowi.

"Saya sempat menunjukkan lirik lagu ini kepada anak saya, dia nangis karena takut saya di-bully di Twitter dan dikira pendukung Jokowi," ujar Iwan, di atas di sela konsernya, Sabtu (21/11/2015) malam.

"Padahal ini lagu nggak ada urusannya sama dukung-mendukung, yang penting Indonesia maju," sambungnya sebelum menyanyikan lagu 'Janji Janji Jokowi'.

Inilah Nawacita Jokowi-JK

Seperti diberitakan, saat berkompetisi sebagai capers, Joko Widodo-Jusuf Kalla merancang sembilan agenda prioritas jika terpilih sebagai presiden dan wakil presiden.

Sembilan program itu disebut Nawa Cita. Program ini digagas untuk menunjukkan prioritas jalan perubahan menuju Indonesia yang berdaulat secara politik, serta mandiri dalam bidang ekonomi dan berkepribadian dalam kebudayaan.

Berikut inti dari sembilan program tersebut yang disarikan dari situs www.kpu.go.id:

1. Menghadirkan kembali negara untuk melindungi segenap bangsa dan memberikan rasa aman pada seluruh warga negara, melalui politik luar negeri bebas aktif, keamanan nasional yang terpercaya dan pembangunan pertahanan negara Tri Matra terpadu yang dilandasi kepentingan nasional dan memperkuat jati diri sebagai negara maritim.

2. Membuat pemerintah tidak absen dengan membangun tata kelola pemerintahan yang bersih, efektif, demokratis, dan terpercaya, dengan memberikan prioritas pada upaya memulihkan kepercayaan publik pada institusi-institusi demokrasi dengan melanjutkan konsolidasi demokrasi melalui reformasi sistem kepartaian, pemilu, dan lembaga perwakilan.

3. Membangun Indonesia dari pinggiran dengan memperkuat daerah-daerah dan desa dalam kerangka negara kesatuan.

4. Menolak negara lemah dengan melakukan reformasi sistem dan penegakan hukum yang bebas korupsi, bermartabat, dan terpercaya.

5.Meningkatkan kualitas hidup manusia Indonesia melalui peningkatan kualitas pendidikan dan pelatihan dengan program "Indonesia Pintar"; serta peningkatan kesejahteraan masyarakat dengan program "Indonesia Kerja" dan "Indonesia Sejahtera" dengan mendorong land reform dan program kepemilikan tanah seluas 9 hektar, program rumah kampung deret atau rumah susun murah yang disubsidi serta jaminan sosial untuk rakyat di tahun 2019.

6. Meningkatkan produktivitas rakyat dan daya saing di pasar internasional sehingga bangsa Indonesia bisa maju dan bangkit bersama bangsa-bangsa Asia lainnya.

7. Mewujudkan kemandirian ekonomi dengan menggerakkan sektor-sektor strategis ekonomi domestik.

8. Melakukan revolusi karakter bangsa melalui kebijakan penataan kembali kurikulum pendidikan nasional dengan mengedepankan aspek pendidikan kewarganegaraan, yang menempatkan secara proporsional aspek pendidikan, seperti pengajaran sejarah pembentukan bangsa, nilai-nilai patriotisme dan cinta Tanah Air, semangat bela negara dan budi pekerti di dalam kurikulum pendidikan Indonesia.

9. Memperteguh kebhinnekaan dan memperkuat restorasi sosial Indonesia melalui kebijakan memperkuat pendidikan kebhinnekaan dan menciptakan ruang-ruang dialog antarwarga. (Tribunnews/Kompas.com)

Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved