Dispora Sumsel Pamerkan Icon Asian Games 2018 dalam Busana

Dipilihnya burung cendrawasih, menurut desainer kostum, Amin, dia menjelaskan bahwa dengan mengusung tema Road To Asian Games 2018 maka sebuah icon

zoom-inlihat foto Dispora Sumsel Pamerkan Icon Asian Games 2018 dalam Busana
TRIBUNSUMSEL.COM/SIEMEN MARTIN
Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Provinsi Sumatera Selatan, ikut memamerkan kostum dalam parade busana dengan tema 1000 hari jelang Asian Games dan acara songket sebagai warisan dunia, Sabtu (21/11) di PSCC.

TRIBUNSUMSEL.COM, PALEMBANG - Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Provinsi Sumatera Selatan, ikut memamerkan kostum dalam parade busana dengan tema 1000 hari jelang Asian Games dan acara songket sebagai warisan dunia, Sabtu (21/11) di PSCC.

Dispora yang menjadi peserta, dengan bangganya menonjolkan kostum icon Asian Games 2018 yakni burung cendrawasih yang dibuat oleh desainer Kgs Amin Agustian.

Kostum yang dibuat dengan satu songket bermotif nampan perak ini, tampak cantik dan elegan saat dipakai oleh seorang staf Dispora bernama Meita Monalisa.

Dipilihnya burung cendrawasih, menurut desainer kostum, Amin, dia menjelaskan bahwa dengan mengusung tema Road To Asian Games 2018 maka sebuah icon harus ditonjolkan.

Dengan dipilihnya burung cendrawasih yang mana menjadi burung khas Indonesia dan sudah ditetapkan sebagai logo resmi.

"Burung cendrawasih maskotnya Indonesia, itu yang saya pilih setelah ditunjuk untuk membuat kostum, selain itu cendrawasih yang indah dan saya menilai akan lebih cantik bila dipadan warna merah dan orange," ungkap Amin.

Amin pun menjelaskan memakai motif nampan perak, dimana motif tersebut pada dahulu kala adalah pakaian bangsawan serta menonjolkan cirikhas Sumatera Selatan yakni merah dan sebelumnya memiliki kerajaan terbesar di nusantara yaitu Sriwijaya.

Bukan itu saja, rok yang dibuat diumpamakan sebagai bunga teratai lambang dari kesucian serta filosofi kerajaan Sriwijaya.

"Jadi saya mendesain kostum tidak asal, tapi benar-benar difikirkan dan memiliki nilai histori," kata dia.

Satu kostum yang dibuat, Amin menerangkan membutuhkan waktu satu minggu serta menghabiskan bujet sebesar Rp 3 juta.

Dalam pembuatan kostum tersebut yang menjadi kesulitan untuk menyelesaikan adalah pembuatan sayap berbahan dasar dari gabus atau styrofoam.

Selain itu, sayap yang dibuat juga diberi bendera negara peserta Asian Games yang mengelilingi sayap, kemudian pada penutup kepala dibuat seperti siger dan dipadankan sebuah corak fauna asli Sumsel.

Untuk berat satu kostum tersebut, diperkirakan memiliki bobot 8 kilogram, sebab diminimalisirkan jumlah berat karena yang memakai kostum tersebut adalah wanita.

"Biasanya kostum seperti itu pria yang memakainya, mengingat wanita dan dipakai agar kelihatan cantik, saya buat seminimalis mungkin," ujar pria yang sudah 15 tahun berkecimpung di dunia desainer.

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved