Karyawan adalah Kunci Sukses Perusahaan
Ardistia yang masih berusia 36 tahun ini merintis dan melebarkan label busananya di seluruh benua dalam kurun waktu delapan tahun.
TRIBUNSUMSEL.COM - Industri fashion di tanah air sampai sekarang masih belum begitu mengakar dengan kuat.
Sebab, masih banyak perancang busana yang namanya muncul, menjadi perbincangan karena karyanya yang indah. Lalu, hilang begitu saja karena bisnis yang tak berjalan dengan baik.
Salah satu faktor yang menentukan sukses atau tidaknya seorang perancang busana memang bukan hanya dari hasil karya rancangannya saja. Namun, kelihaiannya dalam berbisnis memasarkan koleksi busananya sangat memegang peranan penting.
Salah seorang perancang busana Indonesia yang terbilang sukses di ranah internasional, Ardistia, berhasil mengibarkan labelnya, Ardistia New York, di pentas mode mancanegara.
Ardistia yang masih berusia 36 tahun ini merintis dan melebarkan label busananya di seluruh benua dalam kurun waktu delapan tahun.
Sistem perusahaan Disti terbilang menarik, yakni result oriented atau orientasi hasil. Sistem usaha yang diadaptasi dari Amerika Serikat itu, diterapkan Disti sejak merintis usahanya kali pertama di New York, AS.
"Kita kerja berdasarkan hasil. Tak ada jam lembur, kalau klien pesan untuk jam 10 atau jam satu malam, tetap kita layani, yang penting goal tercapai," ujar Disti.
Tujuan Disti dalam mengangkat dan mempopulerkan eksistensi koleksi busananya memang terdengar ambisius.
Namun, kerja keras seluruh tim kerjanya diapresiasi Disti tidak hanya dengan penghasilan dan Tunjangan Hari Raya (THR), tapi juga pembagian bonus yang adil di akhir tahun.
Disti menerapkan sistem semakin banyak pesanan maka semaking tinggi bonus yang diperoleh para karyawan.
Selain itu, setiap karyawan Ardistia New York memiliki share saham perusahaan.
Sejauh ini, Ardistia New York memiliki 34 karyawan yang bekerja di kantor pusat di Jakarta. Sisanya, karyawan tersebar di Amerika Serikat, Timur Tengah, Eropa, dan Asia Pasifik.
Disti mengaku banyak mengandalkan pekerja lepas.
"Perusahaan itu kuat karena orang di dalamnya. Kita cari karyawan yang bersifat kekeluargaan, yang bisa kerja sampai 20 tahun. Bukan yang loncat-loncat," ujar Disti yang memulai karier hanya berdua saat di New York.
