KLIK TRIBUN SUMSEL
Pasca Pembakaran Truk, Tanjung Raman Lengang
Ratusan warga mengamuk dan membakar truk batubara setelah menabrak hingga tewas warga setempat yakni Yogi Nandes.
Penulis: Edison |
Laporan Wartawan Tribunsumsel.com, Edison Bastari
TRIBUNSUMSEL.COM, PRABUMULIH - Pasca peristiwa pembakaran satu unit truk batubara benomor polisi B 9871 UY warna kuning yang dikemudikan oleh Muhyadi (53) oleh ratusan warga, kondisi lokasi kejadian tepatnya Simpang 4 Kelurahan Tanjung Raman Kecamatan Prabumulih Selatan kota Prabumulih, lengang, Senin (9/11/2015).
Kondisi ppersimpangan jalan tak lagi dikerubuni banyak warga, namun banyak kendaraan masih melintas seperti biasa.
"Kondisi di persimpangan sudah sepi dan tidak ada lagi gejolak," ungkap Madi (45), satu diantara warga ketika dibincangi Tribunsumsel.com.
Diberitakan sebelumnya, masyarakat Kelurahan Tanjung Raman Kecamatan Prabumulih Selatan kota Prabumulih, murka dan membakar satu unit truk angkutan batubara benomor polisi B 9871 UY warna kuning yang dikemudikan oleh Muhyadi (53), warga Desa Teret Kabupaten Cilacap Jawa Tengah, Minggu (8/11) sekitar pukul 10.00.
Beruntung pelaku penabrak Muhyadi berhasil selamat dari amukan ratusan warga setelah diselamatkan jajaran kepolisian dan mengamankannya di Mapolres Prabumulih.
Ratusan warga mengamuk dan membakar truk batubara setelah menabrak hingga tewas warga setempat yakni Yogi Nandes (22) dan membuat tiga korban lainnya mengalami luka serius.
Tiga korban yang mengalami luka parah merupakan kakak dari Yogi Nandes yakni Nopen (33) dan istrinya Anasuryani (30) serta anaknya Ahmad Fahri (3), ketiganya dibawa ke RS Fadilah lalu selanjutnya dirujuk ke RSUD Prabumulih.
Tidak hanya membakar truk yang menabrak hingga tewas perempuan malang itu, ratusan massa yang melakukan aksi sweeping dan penghadangan terhadap truk-truk batubara yang melintas bahkan menghancurkan sebanyak 10 unit truk batubara yang terparkir di kawasan Terminal Baru Jalan Lingkar Prabumulih.