Pasca Panen, Stok Kopi Menipis dan Harga Kopi Turun

Saat ini, harga biji kopi kering jenis robusta turun menjadi Rp 18000/ kilogramnya dari sebelumnya, saat musim lalu mencapai Rp 20500/ kilogramnya.

SRIPOKU.COM/EHDI YASIN
Petani kopi di desa kota Agung, usai metik kopi dimasukkan kedalam karung penampungan. 

TRIBUNSUMSEL.COM, MUARADUA -- Pasca musim panen, harga biji kopi kering di pasaran di kabupaten OKU Selatan menurun.

Saat ini, harga biji kopi kering jenis robusta turun menjadi Rp 18000/ kilogramnya dari sebelumnya, saat musim lalu mencapai Rp 20500/ kilogramnya.

Surdin, salah seorang penegepul kopi asal kecamatan Sindang Danau, jika turunnya harga kopi ia perkirakan sejak dua bulan terakhir. Atau pasca musim kopi diwilayah setempat.

" Sejak selesai panen, harganya menurun hingga Rp 18 ribu perkilogramnya ini, dari sebelumnya saat musim lebih dari Rp 20 ribu," katanya. Sabtu (7/11/2015).
Tidak hanya itu, stok kopi yang ada disejumlah petani saat ini sudah menipis. Karena telah terjual pada saat musim lalu."Sekarng saja untuk mengumpulkan lima kwintal saja susah dalam setiap minggunya," tambahnya.

Sementara itu, salah seorang petani kopi Jambri (48) juga menuturkan jika harga kopi saat ini menurun hingga Rp 18 ribu/kg. Menurunnya harga kopi tersebut dikarenakan stok di sejumlah petani sudah habis.

"Sekarang kan hampir semua hasil panen kopi yang di dapat petani. Semuanya telah terjual," katanya.

Namun, lebih lanjut Jambri mengatakan, saat ini memang masih ada sejumlah warga yang masih menyimpan kopi kering hasil panen yang didapat beberapa waktu lalu.

"Memang masih ada sebagian petani yang masih menyimpan hasil panennya dijual hingga harganya kembali naik, " katanya.(Setia Budi)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved