Bedah APBD MUBA

Kemisikinan Gaya Baru di Muba, Dulu Punya Lahan Sekarang Jadi Buruh

Angka kemiskinan di Kabupaten Muba melalui data Bappeda Muba sebesar 16,95 persen turun beberapa persen dari tahun sebelumnya 18,02 persen.

Penulis: M. Syah Beni | Editor: Kharisma Tri Saputra
TRIBUNSUMSEL.COM/M SYAH BENI
Kemiskinan dalam Kekayaan Sumber Daya Alam di Musi Banyuasin (Muba) menjadi tema yang dibahas oleh FITRA Sumsel dalam acara kajian APBD Muba, Selasa, (20/10/2015). 

Laporan Wartawan Tribunsumsel.com, M Syah Beni

TRIBUNSUMSEL.COM, PALEMBANG - Kabupaten Musi Banyuasin (Muba) merupakan daerah yang APBDnya paling besar dari semua daerah di Sumsel. Tahun ini APBD Muba sebesar Rp 2,6 triliun.

Tahun lalu APBD Muba bahkan hampir mencapai angka Rp 4 triliun.

Namun kenyataannya APBD tersebut belum membuat warga di Bumi Serasan Sekate menikmati kesejahteraan.

Angka kemiskinan di Kabupaten Muba melalui data Bappeda Muba sebesar 16,95 persen turun beberapa persen dari tahun sebelumnya 18,02 persen.

Sekretaris Bappeda Muba, Nur Zahrawati mengatakan faktor yang menyokong besarnya masyarakat miskin Muba adalah para pemilik lahan yang tidak memanfaatkan lahannya secara benar.

"Pemilik lahan menjual kepada perusahaan. Ini adalah kemiskinan gaya baru. Dulu punya lahan sekarang jadi buruh," ujarnya, Selasa, (20/10/2015).

Buruh ini menurutnya menjadi penyokong angka kemiskinan. "Sedikit saja bergejolak ekonomi, mereka masuk kategori miskin," tambahnya.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved