Hari Ini Waktunya Pedagang di Pasar 16 Ilir Palembang Curhat

Menurutnya, video yang beredar di tribunsumsel.com dan sripoku.com seolah-olah ada pengancaman itu sama sekali tidak benar.

Penulis: Weni Wahyuny |
TRIBUNSUMSEL.COM/DEFRI IRAWAN
Plt Waliko­ta Palembang, Harnojoyo saat memantau harga di Pasar 16 Ilir 

TRIBUNSUMSEL.COM, PALEMBANG - 1000 undangan musyawarah telah disebar PT Gandha Tahta Prima (GTP) selaku pengelolaan pasar pihak ketiga untuk pedagang Pasar 16 Ilir Palembang. Sengaja dikumpulkan hari ini, Jumat (18/9) pukul 16.00 WIB agar pedagang bisa "curhat" dengan manajemen, begitu pula sebaliknya.

Kepada Tribun Sumsel, General Manager PT. GTP Budi Sulistiyani mengatakan sengaja mengundang seluruh pedagang pasar 16 Ilir untuk mengetahui keinginan pedagang sendiri. Selain itu juga pedagang diharapkan mengetahui apa-apa saja yang sudah dilakukan PT. GTP dalam meningkatkan ketertiban, kenyamanan, kebersihan dan keamanan Pasar 16 Ilir.

"Seperti keamanan yang dijaga 24 jam oleh sekuriti, kebersihan yang kalau siang dibersihkan oleh pria yang masih muda, unyuk-unyuk biar ibu-ibu semangat belanja dan kalau malam ibu-ibu paruh baya yang membersihkan," kata wanita yang disering disapa Yeyen ini.

Termasuk toilet, lanjut Yeyen yang selama ini kotor dan menggunakan air yang tidak bersih kini sudah menggunakan air bersih yang dibeli setiap harinya yang menghabiskan dana Rp750 Ribu per hari. Selain itu akan ada fasilitas eskalator dan lift yang dipasang di pasar 16 Ilir. Setidaknya membutuhkan waktu 365 hari untuk membuat pasar 16 Ilir menjadi sempurna.

Tidak Ada Kekisruhan 8 September Lalu

Yeyen pula mengklarifikasi adanya kekisruhan yang dilakukan oleh manajemen dengan pedagang sendiri saat Ketua Komisi II DPRD Palembang Fitrianti Agustinda ke pasar 16 Ilir Selasa (8/9 lalu. Saat itu para dewan didampingi langsung oleh Ketua PD Pasar Palembang Jaya Apriyadi S Busri CES, Pemimpin PT GTP Febriyanto dan dirinya sendiri.

"Sebenarnya tidak ada kekisruhan yang terjadi antara pedagang dengan manajemen PT GTP. Karena kekisruhan yang terjadi yang diduga antara pedagang dan PT GTP itu adalah antara pedagang sendiri," kata Yeyen.

Menurutnya, video yang beredar di tribunsumsel.com dan sripoku.com seolah-olah ada pengancaman itu sama sekali tidak benar.

"Bahwa pedagang yang mengaku diancam oleh staf PT GTP adalah para pedagang yang melakukan demo di kantor DPRD beberapa waktu lalu yang mengatasnamakan pedagang. Sebagian besar dari mereka pedagang kaki lima. Kalau kita lihat di video seolah olah pedagang diancam tidak pernah ada pengancaman PT GTP," tegasnya.

"Kalaupun ada pihak PT GTP mendorong, yang didorong adalah kepala PD Pasar. Itupun dilakukan agar semua kembali ke tempat kerja masing-masing. Karena pada saat kejadian, baik Komisi II maupun pendampingnya semua sudah mau kembali ke kendaraan masing- masing untuk kembali ke kantor masing-masing," tukasnya. (Wet)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved