Keluarga Korban Trigana Air Diharapkan Proaktif Bantu Proses Identifikasi

Prinsipnya kami berharap siapa pun anggota keluarga yang menjadi korban dalam pesawat itu, silakan secepatnya melaporkan kepada

AFP PHOTO / BASARNAS
Foto yang direkam oleh Basarnas pada Senin (17/8/2015) memperlihatkan jejak kecelakaan pesawat Trigana Air ATR 42-300 di kawasan Oksibil, Papua, sehari setelah dinyatakan hilang usai lepas landas dari Jayapura. Pesawat tersebut membawa 54 orang termasuk awak pesawat dalam penerbangannya menuju Bandara Oksibil, Kabupaten Pegunungan Bintang. 

TRIBUNSUMSEL.COM, JAYAPURA - Kepala Kepolisian Daerah Papua Brigjen Pol Paulus Waterpauw berharap agar pihak keluarga korban jatuhnya pesawat Trigana Air segera melengkapi data antemortem. Sehingga, ini akan memudahkan proses identifikasi jenazah.

Mengenai masih adanya nama penumpang yang tidak sesuai dengan manifes pesawat, Waterpauw berharap agar secepatnya bisa menemukan nama penumpang, hingga memudahkan kerja tim DVI melakukan identifikasi jenazah.

“Prinsipnya kami berharap siapa pun anggota keluarga yang menjadi korban dalam pesawat itu, silakan secepatnya melaporkan kepada kami untuk memudahkan proses identifikasi,” kata Waterpauw di Base Ops Lanud Jayapura, Selasa (18/8/2015).

Tim Disaster Victim Identification (DVI) Polri telah mengumpulkan data antemortem 45 penumpang Trigana Air dari tiap-tiap keluarga. "Laporan terakhir DVI Commander di Papua, sudah ada 45 data ante-mortem dari keluarga. Ini kami kumpulkan sejak kemarin," ujar Kepala Pusat Kedokteran Kesehatan Polri Brigjen (Pol) Arthur Tampi. (Baca:

Data antemortem yang dimaksud adalah sidik jari; rekam gigi; foto tersenyum; tanda khusus pada tubuh, misalnya tato dan bekas operasi; serta informasi soal baju atau aksesori yang dikenakan anggota keluarga sesaat sebelum masuk pesawat. Saat ini. Tim DVI "jemput bola" mengumpulkan data itu.

Pada Selasa (18/8/2015) siang sekitar pukul 09.40 WIT, tim SAR gabungan berhasil mencapai lokasi jatuhnya pesawat Trigana Air PK-YRN. Tim juga berhasil mengumpulkan 54 jenazah penumpang pesawat.

Menurut Kepala Badan SAR Nasional Marsekal Madya Bambang Soelistyo, kondisi sebagian besar jenasah sudah tidak utuh, sehingga perlu dilakukan proses identifikasi oleh tim DVI. Rencana proses identifikasi oleh Tim DVI Polda Papua dibantu tim DVI Mabes Polri akan dilakukan di Rumah Sakit Bhayangkara, Jayapura, namun masih menunggu persetujuan warga di Oksibil.

“Kami berharap pihak keluarga di Oksibil bisa menyerahkan jenazah dibawa ke Jayapura untuk identifikasi. Setelah proses itu selesai akan kami kirim ke kampung halaman masing-masing,” ucap Soelistyo.

Pesawat Trigana Air jenis ATR 42 dengan nomor registrasi PK-YRN mengalami kecelakaan Minggu (16/8/2015) sore, dengan kontak terakhir sekitar pukul 14.55 WIT. Pesawat jatuh di daerah perbukitan di ketinggian 8.300 kaki di Distrik Oksop, sekitar 7 nautical mile dari Kota Oksibil, Kabupaten Pegunungan Bintang.

Sumber: Kompas
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved