Orangtua Bocah yang Diculik di PGC Dibanjiri Pesan Teror
Nomor saya jadi sering di SMS atau telepon. Banyak yang mengucapin perihatin. Tapi ada juga yang kirim ancaman, minta tebusan, sampai neror
TRIBUNSUMSEL.COM, JAKARTA - Rd (30), orangtua dari bocah yang sempat hilang diculik dari Pusat Grosir Cililitan (PGC), Kramatjati, Jakarta Timur, belakangan resah dengan munculnya ancaman teror. Teror itu datang dari pesan singkat (SMS), dan ada pula yang melalui panggilan telepon.
Pesan teror itu muncul lantaran saat SE masih hilang, Rd menyebar pamflet informasi anak hilang yang mencantumkan nomornya di selebaran tersebut. Ada yang disebar ke angkot ada pulang yang di PGC. Alhasil, ada pihak yang menyalahgunakan nomor Rd untuk kepentingan tidak baik.
"Nomor saya jadi sering di SMS atau telepon. Banyak yang mengucapin perihatin. Tapi ada juga yang kirim ancaman, minta tebusan, sampai neror dan mengaku-ngaku sebagai penculiknya," kata Rd, kepada wartawan, di kediamannya di kawasan Batu Ampar, Condet, Kramatjati, Jakarta Timur, Rabu (22/7/2015).
Kejadian ini, menurut dia, mulai berlangsung sejak Senin (20/7/2015). Contohnya, salah satu SMS bernada ancaman yang masuk pada Selasa (21/7/2015) pukul 16.25. SMS itu berbunyi, "masih untung anak kamu bisa selamat ke tempat tujuan. Kalau tidak, sudah saya jual sampai ke luar negeri. Makanya punya anak dijaga betul-betul. Jangan kamu macam a****g semua tidak menjaga anak-anak."
Ada SMS pulang yang mengatakan, pelaku ada di daerah Bangka, Lampung, bersama anaknya. Ada pula yang mengatakan anaknya sudah dijual ke luar negeri. Ada juga yang mengaku-ngaku penculik dan minta tebusan Rp 1 miliar.
"Anak bapak sudah saya pulangin, tapi nanti saya culik lagi, sebagai balas budi karena telah mengembalikan anak, boleh kirimkan pulsa atau uang alakadarnya," ujar Rd.
Seperti diberitakan, SE hilang diculik saat bermain di sebuah tempat bermain anak di PGC, Kramatjati, Jakarta Timur. Rekaman closed circuit television (CCTV) mengungkap bahwa gadis yang "lepas" bermain dari orangtuanya itu telah dibawa oleh seorang pria tak dikenal.
Peristiwa itu terjadi pada Sabtu (18/7/2015) sekitar pukul 16.30, saat Ridwan tengah menjaga toko bersama istrinya, SE. Kini, Shintya sudah berada di rumah. Polisi tengah mencari pelaku penculikan korban.