Malaysia Ingin Ambil Bukit Siguntang
Perlu Pihak Ketiga Untuk Kelola Siguntang
“Saya orang pertama menolak orang Malaysia yang hendak mengelola taman Bukit Siguntang,” ujar Irene Camelyn usai rapat dengan bawahannya di Kantor Pen
TRIBUNSUMSEL.COM, PALEMBANG - Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Sumsel, Irene Camelyn mengaku menjadi orang pertama yang menolak keinginan Yayasan Dunia Melayu Dunia Islam (DMDI) dari Malaysia mengelola Bukit Siguntang.
“Saya orang pertama menolak orang Malaysia yang hendak mengelola taman Bukit Siguntang,” ujar Irene Camelyn usai rapat dengan bawahannya di Kantor Pengelola Bukit Siguntang, Senin (13/7/2015).
Orang Malaysia percaya, Bukit Siguntang merupakan asal Parameswara yang kemudian menjadi raja di Malaka. Sebelumnya, tempat ini menjadi pusat peribadatan masa Kerajaan Sriwijaya.
Irene mengakui, kondisi Taman Bukit Siguntang jauh dari harapan banyak pihak. Masih banyak ditemui daun-daun berserakan, bangunan rusak, dan keamanan.
“Saya sendiri tidak bisa berbuat apa-apa tanpa dukungan semua pihak. Sumsel itu banyak potensi yang harus dipikirkan bersama-sama. Kalau kita tidak bisa memetakan potensi luar biasa ini percuma saja,” ujar mantan Kepala Biro Humas dan Protokol Pemprov Sumsel ini.
Untuk membenahi Taman Bukit Siguntang bukan perkara mudah mengingat keterbatasan dana dan tenaga dari Dinas Kebudayaan dan Pariwisata. Oleh sebab itu, ia sedang mencari pihak ketiga yang mau mengelola tempat yang menampung banyak sejarah ini. (wan)
Selengkapnya di edisi cetak Tribun Sumsel hari ini, Senin (13/7/2015)
