Mensesneg Berjanji Tak Ulangi Kesalahan Pengetikan
Pratikno mengakui terjadi keteledoran di level petugas teknis. Ia lalu menceritakan kronologi singkat kesalahan pengetikan singkatan BIN
TRIBUNSUMSEL.COM, JAKARTA - Menteri Sekretaris Negara Pratikno berjanji tidak akan mengulangi kesalahan teknis seperti yang terjadi dalam pengetikan surat undangan pelantikan Kepala Badan Intelijen Negara. BIN yang merupakan singkatan dari Badan Intelijen Negara justru ditulis dalam surat undangan itu sebagai "Badan Intelijen Nasional".
"Seharusnya memang kita menyadari bahwa semua harus kerja dengan proper (baik). Tetapi memang ini ada kesalahan teknis di lapangan yang tentu saja kita harus tidak mengulang lagi kesalahan itu," kata Pratikno di Kantor Wakil Presiden Jakarta, Kamis (9/7/2015).
Pratikno mengakui terjadi keteledoran di level petugas teknis. Ia lalu menceritakan kronologi singkat kesalahan pengetikan singkatan BIN dalam undangan tersebut.
"Jadi memang pada hari Sabtu, teman-teman di protokol sudah siapkan draf undangan untuk seandainya pelantikan Senin. Undangan sudah kami cek itu benar , tetapi ketika dilakukan pencetakan untuk tanggal hari Rabu kemarin itu ternyata ada kesalahan teknis di mekanisme penulisan," tutur dia.
Kesalahan pengetikan undangan pelantikan ini menuai kritik sejumlah pihak, di antaranya anggota Dewan Perwakilan Rakyat. Wakil Ketua Komisi I DPR RI Tantowi Yahya menilai, staf Sekretariat Negara yang menulis undangan pelantikan Kepala BIN harus diberikan sanksi tegas.
Menurut Tantowi, Setneg sudah menunjukkan kelalaian, ketidakhati-hatian, dan ketidaktelitian. Kesalahan ini, kata dia, akan semakin memperburuk kinerja pemerintahan Jokowi.
Hal serupa disampaikan oleh Anggota Komisi I Rachel Maryam. Menurut dia, kesalahan yang dilakukan Setneg ini sangat memprihatinkan. Ia mendorong Jokowi melakukan evaluasi menyeluruh terhadap pembantunya di lingkungan Istana.
Sekretariat Negara sudah meminta maaf atas kesalahan penulisan ini dan mengaku sudah mengirimkan ulang undangan ralat kepada para pejabat yang menerima undangan yang salah.
Melalui pernyataan tertulis, Deputi Bidang Protokol, Pers, dan Media, Sekretariat Presiden, Djarot Sri Sulistyo menjelaskan bahwa undangan langsung ditarik setelah disadari ada kesalahan penulisan. Selanjutnya, dilakukan perbaikan pada undangan dan kembali disampaikan kepada tamu-tamu yang diundang hadir dalam pelantikan tersebut.