Hati Yaya Toure sedang Terluka
Gelandang Man City,s Yaya Toure, mengaku tetap sayang City ketika digempur berbagai kritikan.
TRIBUNSUMSEL.COM - Gelandang Man City,s Yaya Toure, mengaku tetap sayang City ketika digempur berbagai kritikan. Pemain berpaspor Pantai Gading ini menyebut kritikan kepada dirinya sudah mencapai tahap berlebihan.
"Saya itu tak akan membuat saya patah arang. Saya akan terus berjuang membela City meski hati saya terluka. Saya selalu berusaha melihat dari sisi positif ketika masyarakat mengeluhkan prestasi kami yang melorot," kata Toure.
Ironis bahwa penurunan performa City terjadi ketika Yaya Toure libur panjang karena harus membela Pantai Gading pada kejuaraan Piala Afrika hingga menjadi juara.
Tapi ketika Toure kembali, performa City belum juga bangkit dan kalah meyakitkan dalam Derbi Manchester. Di laga terakhir ketika mengalahkan West Ham 2-0 di Etihad Stadium, Toure jadi inspirator. Ia berharap sisa laga bisa disapu bersih.
Pemain berusia 31 tahun ini belakangan juga lebih sering diisukan akan hengkang. Gelagat ini bahkan mulai muncul setelah musim kompetisi 2014/2015 dimulai. Ketika itu, Toure protes karena ultahnya Mei lalu tak digubris oleh klub.
Agennya, Dmitri Seluk, menyebut Toure yang sudah berusia 31 tahun memang dijadikan kambing hitam ketika performa City menurun. Seluk lantas balik menuding Pelatih Manuel Pellegrini dan Direktur Sports, Txiki Begiristain, yang tak becus mengurus tim.
Seluk juga mengaku tak akan kesulitan mencari klub untuk Toure. Sebab, sejumlah klub besar sudah menawarnya seperti Inter Milan. Tapi Toure sendiri ingin bertahan di Etihad.
