Kejam, Misnawi Kalungkan Pisau ke Leher Ayahnya Selama 12 Jam

TRIBUNSUMSEL.COM, PAMEKASAN - Entah pikiran apa yang terlintas di benak Misnawi (39), warga Dusun Demabu Laok, Desa Jambringin, Kecamatan Proppo, Pamekasan.

Selama 12 jam lebih, ia mengalungi Samulas alias Saniton (85), ayahnya, dengan pisau belati di depan surau rumahnya, Kamis (12/2/2015).

Tindakan Misnawi menyandera ayahnya itu berlangsung dramatis dan menegangkan.

Sejak pukul 05.00 WIB, Saniton yang setengah lumpuh itu tak bisa bergerak. Lehernya dikalungi pisau belati. Dengan posisi setengah jongkok, Misnawi yang berada di belakang ayah menatap tajam ke arah massa di sekelilingnya.

Matanya terus melotot. Tubuhnya sesekali bergerak seolah menghindari serangan dari depan. Ayah tiga anak itu seperti mengerti, kalau dirinya menjadi incaran tembakan polisi.

Beberapa kali, ia berpindah posisi yang seolah menjadikan ayahnya sebagai tameng. Sementara pisau tetap ditempelkan ke leher pria yang membesarkan dirinya. Seolah ia hendak menyembelih sang ayah.

Tetapi, setelah penyanderaan itu berlangsung sekitar 12 jam, tim sniper Brimob berhasil melumpuhkan Misnawi dengan menembakkan peluru tajam tepat mengenai lengan kanan dan bahu kanan, dari jarak sekitar 3 meter, melalui celah dinding gedek surau.

Saat itu, Misnawi terjungkal ke belakang. Pisau belati yang dipegang terlepas. Secepat itu pula polisi menggotong tubuh Misnawi ke atas mobil polisi di pinggir jalan. Diduga, tulang lengan kanannya patah.

Lalu, Misnawi dibawa ke RSUD Slamet Martodirdjo. Sementara sang ayah, yang dalam kondisi loyo dibawa ke Puskesmas Proppo.