Evan Dimas Calon Penerus Firman Utina dan Ponaryo Astaman di Timnas

Selain akan memberi warna baru kompetisi, kehadiran gelandang muda bakal jadi aset nasional.

Editor: Weni Wahyuny
TRIBUN SUMSEL/ABRIANSYAH LIBERTO
LEWATI - Pemain Persebaya Evan Dimas mencoba melewati pemain Persela pada pertandingan SCM Cup di Gelora Sriwijaya, Jakabaring , Minggu (25/1/2015). Pada pertandingan ini Persebaya menang atas Persel dengan skor 1-0.TRIBUN SUMSEL/ABRIANSYAH LIBERTO 

TRIBUNSUMSEL.COM, SURABAYA - Menjelang bergulirnya LSI 2015, 22 Februari mendatang, Djoko Malis Mustafa mengharapkan akan muncul gelandang-gelandang pengatur serangan baru di kompetisi level tertinggi di Indonesia itu.

Selain akan memberi warna baru kompetisi, kehadiran gelandang muda bakal jadi aset nasional.

“Saat ini Indonesia nyaris kekurangan stok gelandang tipe pengatur serangan. Muka-muka lama yang beredar mulai termakan usia. Sepak bola kita butuh regenerasi gelandang atau pemain di posisi lainnya. Saya lihat Evan Dimas punya prospek jadi gelandang top. Apalagi di usianya yang masih muda, dia punya skill dan misi bermain seperti pemain senior. Semua pemain di LSI nanti harus ikut mendukung Evan sebagai calon bintang timnas. Namun tetap dengan koridor sportivitas,” kata Djoko Malis.

Menurut Djoko Malis, era Ponaryo Astaman dan Firman Utina mulai meredup. Sebagai individu kualitas mereka sangat dibutuhkan klub masing-masing guna mendongkrak prestasi.

“Tapi muara kompetisi kan untuk timnas. LSI harus bisa melahirkan pemain terbaik untuk kepentingan nasional. Saya tak meragukan kemampuan Ponaryo dan Firman. Mereka akan tetap jadi magnet LSI nanti. Selain sosok Ahmad Bustomi dan Evan Dimas. Beberapa klub juga mengontrak gelandang asing berkualitas. Nah, dari kompetisi nanti, kita bisa mengukur kemampuan gelandang lokal dengan asing,” tutur Djoko Malis.

“Saat ini Indonesia nyaris kekurangan stok gelandang tipe pengatur serangan. Muka-muka lama yang beredar mulai termakan usia. Sepak bola kita butuh regenerasi gelandang atau pemain di posisi lainnya. Saya lihat Evan Dimas punya prospek jadi gelandang top. Apalagi di usianya yang masih muda, dia punya skill dan misi bermain seperti pemain senior. Semua pemain di LSI nanti harus ikut mendukung Evan sebagai calon bintang timnas. Namun tetap dengan koridor sportivitas,” kata Djoko Malis.

Menurut Djoko Malis, era Ponaryo Astaman dan Firman Utina mulai meredup. Sebagai individu kualitas mereka sangat dibutuhkan klub masing-masing guna mendongkrak prestasi.

“Tapi muara kompetisi kan untuk timnas. LSI harus bisa melahirkan pemain terbaik untuk kepentingan nasional. Saya tak meragukan kemampuan Ponaryo dan Firman. Mereka akan tetap jadi magnet LSI nanti. Selain sosok Ahmad Bustomi dan Evan Dimas. Beberapa klub juga mengontrak gelandang asing berkualitas. Nah, dari kompetisi nanti, kita bisa mengukur kemampuan gelandang lokal dengan asing,” tutur Djoko Malis.

Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved