Anggota Brimob Sumsel Tewas
Bripda Muhammad Andriadi Akan Dimakamkan Desa Meranjat
Tidak hanya itu, dua senjata api jenis stayer milik kedua anggota turut dibawa kabur oleh kelompok pelaku.
TRIBUNSUMSEL.COM, INDRALAYA - Anggota Brimob Polda Sumsel alm Bripda Muhammad Andriadi (22) yang gugur dalam menjalankan tugas pengamanan di PT Freeport Indonesia, Timika Papua, Kamis malam (1/1) (kemarin, red) rencananya akan dimakamkan di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Desa Meranjat Kecamatan Indralaya Selatan Kabupaten Ogan Ilir (OI), Sabtu (3/2) pukul 08.00 (besok, red).
Wakapolda Sumsel, bertindak sebagai Inspektur Upacara (Irup) pada prosesi pemakaman almarhum Bripda Andriadi, yang ber-NRP 92010286. "Jajaran Polda Sumsel, berangkat dari Palembang pukul 06.00. Wakapolda, berindak sebagai Inspektur Upacara pada prosesi pemakaman almarhum Bripda Andriadi," ujar Kapolres OI AKBP Asep Jajat Sudrajat SIk, Jumat (2/2).
Sebelumnya, aksi penghadangan terjadi di Timika Papua, Kamis (1/1/2015) pukul 21.00 WIT. Akibatnya dua anggota gegana Brimob Polda Papua dan seorang anggota sekurity PT Freeport meninggal dunia.
Dua anggota Brimob yang tewas yakni Bripda Adriandi dan Bripda Ryan Hariansyah serta sekurity PT Freeport bernama Suko Miyartono. Kadiv Humas Mabes Polri, Irjen Pol Ronny F Sompie mengatakan kejadian bermula saat anggota tengah melakukan patroli pengamanan.
Saat ketiganya patroli menggunakan kendaraan dari Kampung Binti menuju ke Kampung Uikini, mereka dihadang oleh sekelompok orang tidak dikenal berjumlah lima orang.
"Bripka Adriandi mengalami luka bacok di kepala kanan, luka tusuk di perut, leher dan jari kanan putus," kata Ronny, Jumat (2/1/2015).
Sementara Bripka Hariansyah mengalami luka tusuk di perut, luka tembak di leher, dan tangan. Sedangkan sekurity Suko mengalami luka tusuk di leher, perut dan punggung.
Tidak hanya itu, dua senjata api jenis stayer milik kedua anggota turut dibawa kabur oleh kelompok pelaku.
"Ketiga jenazah dibawa ke RS Tembaga Pura, Papua dan kasus ditangani Polres Mimika," kata Ronny.
Saat ini Polres Mimika dan Polda Papua masih mencari informasi dan mengejar pelaku yang kemungkinan adalah kelompok kriminal bersenjata yang selama ini melakukan gangguan dan penembakan pada masyarakat serta anggota TNI dan Polri.
"Ketiga korban sedang dilakukan upaya otopsi untuk mencari proyektil di tubuh mereka. Termasuk melakukan olah TKP untuk menemukan selongsong peluru," tegas Ronny.
Setelah diotopsi, jenazah dua anggota akan dikirimkan ke rumah orangtua melalui Polda Papua untuk dimakamkan.
Sementara jenazah sekurity diserahkan sepenuhnya pada perusahaan dan selanjutnya diserahkan pada keluarga.