PMII Palembang Ancam Duduki RS Hermina
"Kami akan menduduki rumah sakit jika janji pihak managemen menangkap pelaku penganiayaan rekan kami dalam waktu tiga hari tidak direalisasikan,' kata
Penulis: Arief Basuki Rohekan | Editor: Kharisma Tri Saputra
TRIBUNSUMSEL.COM, PALEMBANG - Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Kota Palembang mengancam akan menduduki rumah sakit (RS) Hermina, jika janji managemen RS menangkap pelaku penganiayaan terhadap rekan mereka tidak terpenuhi sampai batas waktu yang dijanjikan.
Hal ini diungkapkan puluhan massa pengurus PMII saat berorasi di gedung DPRD Sumsel, Kamis (18/12/2014).
"Kami akan menduduki rumah sakit jika janji pihak managemen menangkap pelaku penganiayaan rekan kami dalam waktu tiga hari tidak direalisasikan,' kata koordinator aksi (Korak) Ferdinan.
Ia mengatakan, penganiayaan terhadap rekan mereka, Apriansyah dan adiknya Iqro Septian oleh office boy (OB) RS Hermina, Herman dan kawan-kawannya, dilakukan pada Senin (15/12) malam, tepat di depan pintu masuk RS Hermina. Saat itu, keduanya sedang menjenguk, Sangi Riswanto yang sedang dirawat.
"Kejadiannya sekitar pukul 23.00 WIB. Saat itu, staf pegawai rumah sakit Hermina dan keamanan bersifat apatis dan kabur saat rekan kami dianiaya, bahkan rekan kami Iqro terkena luka bacok dan sekarang di rawat di RSMH, sementara Apriansyah saat ini dirawat di RSUD BARI," ungkapnya.
Ia juga menyayangkan, pernyataan managemen RS Hermina yang mengatakan persoalan ini merupakan tanggung jawab pihak ketiga, karena pelaku merupakan tenaga out sourching.
"Kejadian ini menandakan managemen rumah sakit tidak menjamin keselamatan pasien dan keluarga pasien," kritiknya.