FFI 2014 Palembang

Atiqah-Maudy Bersaing Ketat

Karena, desain dan bentuk dari piala Citra terlihat lebih baik, lebih anggun dan cantik ketimbang desain yang baru-baru ini

Tribunnews/Jeprima
Aktris, Atiqah Hasiholan saat mengadakan media visit ke Kantor Kompas.com untuk promo film terbarunya yang berjudul 3 Nafas Likas, di Palmerah, Jakarta Pusat, Jumat (10/10/2014). Film yang bercerita tentang seorang perempuan istimewa bernama Likas dalam menjalani hidupnya yang luar biasa dan kemudian meraih berbagai pencapaian dan keberhasilan tersebut akan mulai tayang di bioskop pada 16 Oktober 2014. 

TRIBUNSUMSEL.COM, PALEMBANG – Artis Atiqah Hasiholan, pemain film 3 Nafas Likas, bersaing ketat dengan Maudy Koesnaedy dalam film Soekarno dalam Festival Film Indonesia (FFI) 2014 nominasi Pemeran Utama Wanita Terbaik. Keduanya dibayangi Revalina S Temat (Hijrah Cinta), Prisia Nasution (Sokola Rimba), dan Dewi Irawan (Tabula Rasa).

FFI 2014 digelar di Kota Palembang, 4-6 Desember. FFI 2014 berbeda dengan sebelumnya, panitia penyelenggara akan menggabungkan Piala Vidia dan Piala Citra sekaligus. Sementara piala akan menggunakan desain seperti Piala Citra yang digunakan 1966 hingga 2007, merupakan hasil rancangan dari seniman patung (Alm) Sidharta dan disahkan Menteri Penerangan masa itu Ali Murtopo.

Sekretaris 1 FFI Pusat, Dewi Umaya, kepada Tribun Sumsel, menuturkan, perubahan piala FFI terjadi sejak tahun 2008 dan terus mengalami perubahan seiring perkembangan waktu.

"Karena banyaknya protes dari pelaku per film di tanah air dengan desain piala-piala terbaru, makanya diputuskan kembali pada bentuk dan desain piala Citra yang lama. Karena, desain dan bentuk dari piala Citra terlihat lebih baik, lebih anggun dan cantik ketimbang desain yang baru-baru ini," katanya, Jumat (28/11) malam.

Panitia Pelaksana FFI telah mengumumkan 15 nominasi penghargaan kepada industri layar lebar atau Piala Citra dan Piala Vidia. Total keseluruhan film yang menjadi peserta untuk tahun ini mencapai 387 film, terdiri dari 50 judul film bioskop, 81 judul film televisi, 138 film pendek, 138 film animasi, dan 85 film dokumenter.

Setelah melalui tahapan pertama proses penjurian yang diklaim berlangsung selama hampir sebulan, seluruh film diseleksi dengan ketat oleh 100 juri.

Menurut Ketua Pelaksana FFI 2014, Kemala Atmojo, penilaian tak Cuma melibatkan juri tapi akuntan publik.

“Kita libatkan 100 orang juri, dan hasilnya mereka kirim ke salah satu akuntan publik terbaik di dunia. Kita tidak ingin kejadian di 2006 kembali terulang, banyak penerima penghargaan mengembalikan piala karena merasa penilaian yang kurang akurat,” katanya saat rapat persiapan FFI di Ruang Rapat Bina Praja, Jumat (28/11).

Berkaca dari pengalaman, panitia pun melibatkan banyak pihak dalam gelaran FFI 2014. Kemala mengklaim telah mendapat dukungan dari seluruh insan perfilman di Indonesia. Bahkan banyak komunitas dan media yang mendukung suksesnya acara nanti.

“FFI 2014 didukung seluruh generasi perfilman Indonesia, dari yang muda dan tua. Mereka yang pernah kecewa dengan FFI 2006, alhamdulillah sudah menyatakan dukungan untuk menyukseskan FFI 2014 di Kota Palembang,” terangnya.

Kemala sendiri berharap, FFI berdampak positif kepada pembangunan di Sumsel. Apalagi promosi yang dilakukan para artis nanti pasca penyelenggaraan acara, dapat berdampak tak Cuma bagi dunia pariwisata di Sumsel.

Kemala menerangkan bila pihaknya telah mengumumkan 15 nominasi beberapa waktu lalu. Seperti Penata Busana Terbaik, Pengarah Artistik Terbaik, Penata Visual Efek Terbaik, Penata Suara Terbaik, Penata Musik Terbaik, dan Penyunting Gambar Terbaik.

Lalu ada Pengarah Sinematografi Terbaik, Penulis Skenario Adaptasi Terbaik, Penulis Skrenario Asli Terbaik, Film Terbaik, Pemeran Pendukung Pria dan Wanita Terbaik, Pemeran Utama Pria dan Wanita Terbaik dan Sutradara Terbaik. (ard/mg5/SP)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved