Ada Satu Keluarga Berprofesi Sebagai Pencopet
Namun, saat dikejar pelaku berbalik dan berteriak bahwa korbanlah yang telah mencopetnya.
Laporan wartawan Tribun Manado Ferdinand Ranti
TRIBUNSUMSEL.COM.,MANADO - Satu keluarga di Manado diduga jadi kawanan pencopet setelah seorang perempuan tertangkap dan mengaku telah mencopet. Sambil menangis tersedu, Amel mengakui dirinya telah mengambil ponsel dari tas Sena Salasa, Senin (27/10/2014). Ia digiring petugas keamanan Megamas Manado ke Sentra Pelayanan Kepolisian Terpadu (SPKT) Polresta Manado.
"Saya yang mengambilnya, tapi hape-nya sudah saya berikan kepada tante saya. Mereka sudah melarikan diri," ujarnya sambil menangis tersedu-sedu.
Perempuan warga Kelurahan Singkil Dua, Wonasa Kapleng, Kecamatan Singkil ini, tertangkap setelah menjalani aksinya di Megamas sekitar pukul 15.30 Wita. Dari tas Sena, korbannya, Amel mengambil Samsung Ace 2.
Sena, dalam keterangannya di depan polisi mengungkapkan, seusai kuliah dia dan beberapa temannya bermaksud membeli hotdog di Gelael Supermarket Megamas. Mereka masuk melalui pintu utama.
Selesai membeli hotdog, mereka bermaksud pulang dan keluar lewat pintu belakang. Namun saat melintas di koridor Gelael Supermarket, mahasiswi Fakultas Ekonomi Unsrat ini merasa ada sesuatu yang dipaksa keluar dari dalam tasnya.
"Hape saya sedang di-charger pakai power bank, jadi tarikannya terasa. Dan saya hanya melihat dia (pelaku) dan dua temannya yang lewat di samping saya," ungkap perempuan 18 tahun, warga Kelurahan Tumumpa Dua Lingkungan 1, Kecamatan Tuminting.
Namun, saat dikejar pelaku berbalik dan berteriak bahwa korbanlah yang telah mencopetnya. Situasi di koridor langsung ramai. Kesempatan itu digunakan pelaku melarikan diri bersama dua temannya.
"Kata security, dia tertangkap di Jalan Boulevard saat akan menaiki angkot," tutur Sena.
Kapolresta Manado Komisaris Besar Sunarto melalui Kasubag Humas Ajun Komisaris Johny Kolondam mengatakan, tersangka sedang dalam pemeriksaan. "Kami juga akan mencari dua pelaku lainnya," kata Kolondam.