Hashim Dulu Menolak Ahok Cawagub DKI Karena Pernah Dihina
Wakil Ketua Dewan Pembina Gerindra, Hashim Djojohadikusumo, merupakan satu diantara segelintir orang yang awalnya tak setuju dengan pencalonan Basuki
TRIBUNSUMSEL.COM, JAKARTA - Wakil Ketua Dewan Pembina Gerindra, Hashim Djojohadikusumo, merupakan satu diantara segelintir orang yang awalnya tak setuju dengan pencalonan Basuki Tjahaja Purnama alias ahok sebaga wakil gubernur DKI Jakarta pada 2012 silam.
Hashim mengaku pernah sakit hati dengan Ahok. "Saya dulu tidak setuju dengan pencalonan Ahok (cawagub DKI). Itu karena dia menghina saya sebagai pengemplang pajak," kata Hashim di hotel Intercontinental, Jakarta Pusat, Senin (15/9/2014).
Bos Arsari Group itu berang dengan ucapan Ahok yang mengatakan dirinya tidak membayar pajak. Menurutnya, Ahok mengatakan hal tersebut beberapa saat ingin mencalonkan diri sebagai wakil gubernur DKI Jakarta.
"Padahal saya telah bayar pjak pribadi saya sebesar Rp 280 miliar beberapa minggu sebelum Ahok lontarkan kata-katanya. Dia belum tahu saya, tapi bisa bilang saya pengemplang pajak," tuturnya.
Sejak saat itu, ia pun kerap mengingatkan Ahok agar tidak sembarangan bicara. Ia meminta kepada Bupati Belitung Timur itu berpikiri terlebih dahulu sebelum melontarkan kalimat.
"Tapi sebelum jadi wakil gubernur dia minta maaf. Saya maafkan dia," tandasnya.
