Hatta Rajasa: Jangan Kita Berbeda Lalu Tak Bertegur Sapa

Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) Hatta Rajasa mengungkap hasil pertemuannya dengan presiden terpilih Joko Widodo di kediaman Ketua

Warta Kota/henry lopulalan
DEBAT CAPRES-CAWAPRES 2014 - Kandidat capres dan cawapres no 1 Prabowo- Hatta (kiri) dan kadidat capres dan cawapres No 2 Jokowi-JK (kanan) dalam debat capres-cawapres yang berlangsung di Balai Sarbini di Jalan Sudirman, Jakarta Selatan, Senin (9/6/2014). Acara debat yang pertama dari lima debat ini bagian untuk menuju RI-1 dan RI-2 pencoblosan pada 9 Juni 2014 mendatang. 

TRIBUNSUMSEL.COM, CIKEAS - Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) Hatta Rajasa mengungkap hasil pertemuannya dengan presiden terpilih Joko Widodo di kediaman Ketua Umum Partai Nasional Demokrat, Surya Paloh, tadi malam.

Calon wakil Presiden nomor urut 1 ini mengaku selaku sahabat memberikan selamat secara langsung kepada Jokowi, setelah berkompetisi dan Mahkamah Konstitusi (MK) menetapkan pasangan nomor urut 2 sebagai Presiden terpilih.

"Bersilaturahim itu penting. Jangan kemudian kita berbeda kemudian tidak bertegur sapa, tidak lagi bisa berjumpa," ungkap Pasangan Prabowo Subianto dalam Pemilu Presiden 2014 lalu, di kompleks kediaman Presiden Susilo Bambang Yudhoyono di Puri Cikeas, Bogor, Jawa Barat, Selasa (2/9/2014).

Dijelaskan Hatta pula, Setelah keputusan MK, pihaknya menghormati putusan yang menetapkan Jokowi-Jusuf Kalla (JK) sebagai Presiden dan wakil Presiden terpilih.

"Pak Jokowi sahabat saya, lama berkomunikasi, hampir terus-terusan, pak JK, saya juga ingin berjumpa. Itulah cara-cara kita berpolitik. Jangan nanti dilihat, tuh lihat pemimpin kita berkompetisi tidak ada lagi silaturahim. Ketemu saja tidak, mengucapkan selamat tidak. Ini tidak baik untuk politik kita," tuturnya.

Namun, mantan Menko perekonomian ini menegaskan, antara dirinya dan Jokowi sama-sama memiliki komitmen bersama-sama membangun bangsa ini. Meskipun, dirinya dan Jokowi memiliki pilihan politik yang berbeda.

"Tujuannya satu mari kita majukan bangsa ini. Saya di dalam twitter sangat jelas, mari kita bersatu menatap ke depan untuk membangun bangsa ini. Jangan tinggalkan tradisi setelah berkompetisi tidak lagi ada silaturahim, tidak ada lagi tegur sapa. Ndak boleh, ndak boleh," tegas Hatta.

Yang jauh lebih penting, menurut Hatta, disamping juga ada koridor-koridor konstitusi, politik itu juga ada yang disebut budaya etika, empati dan kesantunan.

"Supaya negeri ini teduh. Yang ingin kita menangkan rakyat. Tantangan ke depan itu kan cukup besar. Jadi itu. Saya bersilaturahim, saya sampaikan selamat pak jokowi, sudah selesai di MK dan kita mendoakan bangsa kita maju," tuturnya.

"Mari sama-sama kita bangun negeri ini dalam kapasitas masing-masing. saya ingin mengajak mari kita bangun budaya etika berkompetisi yang sehat. Selesai kompetisi, selesai. Hormati keputusan MK, mari kita sama-sama bangun bangsa ini," katanya.

Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved