Cak Imin Sempat Merasa Ditinggalkan oleh Jokowi-JK

Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa Muhaimin Iskandar mengaku sempat merasa ditinggalkan pasangan Joko Widodo-Jusuf Kalla

Tribunnews/Jeprima
Dari kiri ke kanan, Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Muhaimin Iskandar, Ketua Umum Partai Nasdem, Surya Paloh, Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Megawati Soekarnoputri, Ketua DPP PDIP, Puan Maharani, dan Calon Presiden RI dari PDIP, Joko Widodo (Jokowi) bergandengan tangan saat pendeklarasian koalisi antar ketiga partai, yaitu PDIP, Nasdem, dan PKB di Kantor DPP PDIP, Lenteng Agung, Jakarta Selatan, Rabu (14/5/2014). Ketiga partai ini sepakat mendukung Jokowi sebagai capres 2014. 

TRIBUNSUMSEL.COM, JAKARTA — Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa Muhaimin Iskandar mengaku sempat merasa ditinggalkan pasangan Joko Widodo-Jusuf Kalla setelah berjuang memenangkan pasangan tersebut dalam Pemilu Presiden 2014. Perasaan ditinggalkan tersebut timbul ketika Jokowi-JK membentuk tim transisi, tetapi tidak melibatkan PKB di dalamnya.

"Pada awalnya, deklarasi (tim transisi), kaget. Kirain kita mau ditinggal," kata Muhaimin di DPP PKB, Jakarta Pusat, Selasa (26/8/2014) sore.

Tim transisi diketuai oleh Rini Soemarno dan beranggotakan empat deputi. Selain Anies Baswedan dan Andi Widjayanto yang merupakan orang non-partai, ada pula Hasto Kristiyanto dari PDI-P dan Akbar Faizal dari Partai Nasdem.

Perwakilan tiga partai pengusung lainnya, yakni PKB, Hanura, dan PKPI, tak dilibatkan dalam keanggotaan. Namun, menurut Muhaimin, rasa kaget tersebut hanya terjadi sesaat. Saat ini, pihaknya merasa tetap terlibat di dalam tim karena terus berkomunikasi secara intensif kepada deputi tim transisi.

"Enggak (merasa ditinggal lagi), sekarang kita komunikasi terus sama Hasto, Anies. Sampai hari ini sih fine-fine saja," ujarnya.

Sumber: Kompas
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved