Ramadan 1435 H
Mulyati Terpaksa Jalani Puasa Pertama dengan Mengungsi di Halte Bus
Mulyati (50) tidak pernah membayangkan dia harus melewati hari pertama ibadah puasa di sebuah halte bus yang tidak terpakai.
TRIBUNSUMSEL.COM, JAKARTA - Mulyati (50) tidak pernah membayangkan dia harus melewati hari pertama ibadah puasa di sebuah halte bus yang tidak terpakai.
Warga RT 16 RW 17, Muara Baru, Penjaringan, Jakarta Utara, itu mengungsi karena tempat tinggalnya dilalap si jago merah kemarin Sabtu (28/6/2014) pagi.
Embusan angin malam yang menusuk sampai tulang dada dan debu panas pada siang hari ia lalui sembari menunggu suaminya yang sedang menarik bajaj. "Suami saya lagi narik bajaj, kalau sudah dapat uang yang cukup kami mau cari kontrakan, sementara di halte ini dulu," ujarnya di Muara Baru, Penjaringan, Jakarta Utara, Minggu (29/6/2014).
Ibu empat anak tersebut mengaku sangat kaget saat terjadi kebakaran, karena api yang dengan cepat langsung melalap rumah kontrakanya. "Benar-benar enggak diduga. Untung masih bisa selamatin barang-barang, tapi ada uang juga yang kebakar," ucapnya.
Ia berencana bila mendapat uang lebih ia akan memilih untuk pulang ke kampung halamannya di Cirebon.
Hal senada diungkapkan Daeng (55). Menurut dia, kebakaran yang terjadi di tempat tinggalnya disengaja oleh oknum tertentu. "Kita juga tahu kalau mau digusur tapi caranya jangan dibakar, mau puasa pula," keluhnya.
Sebelum diberitakan, kebakaran melanda ratusan rumah di Blok B Jalan Muara Baru Kebon Tebu RT 16 RW 17. Sebanyak 182 rumah hangus dilalap si jago merah. Meskipun penyebab kebakaran belum bisa dipastikan, namun ada dugaan api ditimbulkan hubungan arus pendek listrik.
Camat Penjaringan, Rusdiyanto mengatakan sebanyak 364 kepala keluarga dengan 1.456 jiwa kehilangan rumah tinggal akibat kebakaran itu.
Sementara itu untuk bantuan kepada para korban kebakaran, Kepala Suku Dinas Sosial, Ika Lestari Adji mengatakan pihaknya sudah memberikan bantuan berupa makanan sahur dan buka puasa nanti.
"Sejak awal kebakaran kami memberikan tenda, dan bantuan makanan untuk sahur tadi pagu sebanyak 500 bungkus, kemudian nanti buka puasa juga akan kami siapkan," jelasnya.
Ia menambahkan selanjutnya pihaknya akan mendata jumlah anak sekolah dan balita yang menjadi korban kebakaran. "Karena minggu depan sudah mulai masuk sekolah, untuk balita akan kami sediakan bubur juga," tuntasnya.