KESEHATAN

Menggugurkan Kandungan Bisa Jadi Faktor Kelainan Pada Bayi

Pada kehamilan awal yang paling penting terlebih untuk terbentuknya cabang bayi yang amat rentan terkena virus pada tiga bulan pertama.

Penulis: M. Ardiansyah |
zoom-inlihat foto Menggugurkan Kandungan Bisa Jadi Faktor Kelainan Pada Bayi
TRIBUNSUMSEL.COM/M ARDIANSYAH
dr Dian Puspita Sari SpA
TRIBUNSUMSEL.COM, PALEMBANG - Kelahiran pada anak yang tidak memiliki tangan dan kaki biasanya disebut dengan kelainan kongenital. Adanya kelainan tersebut disebabkan banyak faktor antara lain lingkungan, banyaknya makan obat-obatan saat hamil, radiasi, adanya upaya menggugurkan kandungan saat hamil muda, faktor genetik dan akibat kecelakaan.

Untuk lebih mengetahui kondisi kondisi calon cabang bayi lebih baik dilakukan pemeriksaan sesuai aturan yang telah ditentukan dokter. Hal ini dilakukan agar perkembangan janin di dalam rahim dapat diketahui secara priodik. Namun kebanyak, calon ibu tidak mengetahui bahwa ia sudah hamil terutama pada tiga bulan awal. Sehingga sebaiknya, terlebih dahulu harus mengetahui bila tidak datang bulan dengan jadwal yang telah diketahui.

Dengan mengetahui hal tersebut, calon ibu dapat melakukan periksakan agar obat-obatan yang akan diminum sesusai untuk orang hamil. Karena memang, pada kehamilan awal yang paling penting terlebih untuk terbentuknya cabang bayi yang amat rentan terkena virus pada tiga bulan pertama. Bila telah mengetahui hamil, maka kondisi sang ibu dan calon cabang bayi dapat selalu dikontrol setiap bulan agar dapat mengetahui perkembangannya saat berada di dalam kandungan.

Bila telah dilakukan pemeriksaan dan terlihat terjadinya kelainan kongenital, calon bayi tersebut tidak bisa diberikan obat-obatan lagi untuk menyempurnakannya. Alternatifnya, bila usia kandungan di bawah 10 bulan masih bisa digugurkan dengan persetujuan orangtua. Akan tetapi bila usia kandungan sudah masuk 20 minggu tidak bisa digugurkan lagi.

Sehingga orangtua hanya bisa menyiapkan psikologis untuk menerima kondisi anaknya sat lahir dalam kondisi kelaian kongenital. Sebaiknya yang dilakukan ibu pada kehamilan tiga bulan awal harus selalu menjaga kesehatan, jangan tertular penyakit baik itu ringan terutama dari virus, makan makanan sehat, harus memeriksakan kandungan minimal sebulan sekali. Bila usia kandungan sudah memasuki usia ke sembiln harus lebih sering melakukan periksaan agar mengetahui perkembangan bayi yang akan lahir.


dr Dian Puspita Sari SpA

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved