Pilgub DKI

Istri Foke Sampai Teteskan Air mata

Tetapi Pak Gubernur tidak sampai meneteskan air mata. Yang sedih sekali itu Ibu Tatik (panggilan akrab Sri Hartati). Ia menetes air matanya.

zoom-inlihat foto Istri Foke Sampai Teteskan Air mata
Tribun Jogya/Ikrob Didik Irawan
Jokowi Tiba di Solo Naik Becak
KETEGANGAN menghinggapi kubu pasangan Fauzi Bowo (Foke)-Nachrowi Ramli (Nara), ketika hasil hitung cepat mengarah pada kemenangan pasangan Joko Widodo-Basuki Tjahaja Purnama. Ny Sri Hartati, isti Foke, bahkan sampai meneteskan air mata dan masuk ke kamar pribadinya.

Sebuah sumber yang bertugas di rumah dinas Gubernur DKI Jakarta, kawasan Jl Taman Suropati, mengungkapkan Foke terlihat tegang dan kecewa ketika mengikuti hasil akhir hitung cepat yang ditayangkan di televisi.

"Tetapi Pak Gubernur tidak sampai meneteskan air mata. Yang sedih sekali itu Ibu Tatik (panggilan akrab Sri Hartati). Ia menetes air matanya. Ibu sampai masuk kamar, karena di rumah dinas kan juga banyak tim sukses," ujar sumber tersebut, Jumat (21/9).

Kepala Media Center Foke-Nara, Kahfi Siregar, mengatakan Foke sempat berpesan pada tim sukses mengenai kekalahannya. Foke berpesan untuk mengabdi pada Jakarta tak harus menjadi gubernur.

"Istilahnya, untuk mengabdi pada Jakarta, lautan akan diseberangi dan gunung akan didaki. Beliau (Foke) bilang mengabdi bisa dengan cara apa saja," imbuhnya.
Sesaat sebelum menggelar jumpa pers terkait hasil hitung cepat, Foke sempat berkumpul dengan anggota tim intinya, sekitar 20 orang. Jumpa pers digelar di markas tim sukses, Jl Diponegoro 61, Jakarta.

"Saya sempat hitung berapa orang yang masuk ke ruang VIP. Tidak lebih dari 20 orang. Itu terjadi sekitar 30 menit sebelum jumpa pers. Suasana di ruang VIP memang tegang, karena orang-orang di situ dari berbagai latar belakang," ujar sumber lainnya.
Foke sempat bertanya kepada para tim suksesnya, apakah ada saran sebelum ia berbicara pada media menanggapi kekalahan. "Waktu itu semuanya memberikan masukan. Kalau saya sendiri sih, melihat dari sisi media saja. Saya bilang, saya nggak mau Bapak (Foke) marah-marah," katanya.

Masukan dari tim sukses lain, lanjutnya, ada yang menyarankan menolak hasil pemilihan Gubernur DKI Jakarta dan menggugat ke Mahkamah Konstitusi (MK). Ada juga yang menyarankan menerima kekalahan secara legowo.

Ternyata Foke lebih memilih bersikap legowo dan tak ingin menggugat ke MK. "Di situ saya kagum pada Bang Foke. Beliau berbesar hati. Selebihnya, persis seperti yang Bang Foke katakan kepada para wartawan saat jumpa pers," tambahnya.

Menurutnya, sejak Kamis malam keluarga Foke sudah mulai memindahkan barang-barang pribadi dari rumah dinas di Jalan Taman Suropati menuju rumah pribadi di Jalan Teuku Umar. Putra Fauzi Bowo, Humar Ambiya Bowo, membenarkan sebagian barang-barang yang ada di rumah dinas itu sudah mulai dipindahkan.

"Ya memang harus pindah. Ya mau bagaimana lagi," kata Humar, saat dijumpai usai menemani ayahnya salat Jumat di Balaikota, Jakarta, Jumat. Ketika ditanya apakah Fauzi Bowo akan menempati rumah di Jalan Teuku Umar 73, ia hanya tersenyum.
Sebuah truk tampak mengangkut barang-barang dari rumah dinas. Di antara barang yang dipindahkan adalah sebuah guci besar dan koleksi tanaman.
Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved