Bulutangkis Indonesia

Icuk Usung Desentralisasi Pelatnas

Pembinaan atlet bulutangkis saat ini mengalami masalah. Icuk Sugiarto mengusung agar diilakukan desentralisasi pelatnas

Editor: Lisma Noviani
zoom-inlihat foto Icuk Usung Desentralisasi Pelatnas
tribunnews.com
Icuk Sugiarto
CALON Ketua Umum PB PBSI Icuk Sugiarto menargetkan dapatkan dukungan 18 suara dari pengurus provinsi dalam Musyawarah Nasional PBSI di Yogyakarta pada 20-21 September mendatang.
"Jumlah total suara adalah 33, jika menang harus 50 persen plus satu. Ya saya berharap jumlah dukungan sebanyak itu (18 suara)," kata Icuk yang dihubungi di Jakarta, Selasa (28/9).
Mantan juara dunia itu mengatakan, saat ini ia sudah melakukan proses komunikasi dengan para Pengurus Provinsi (pengprov) PBSI di seluruh Indonesia setiap hari.
Icuk mengatakan, ia membicarakan kepada Pengprov itu akan perlunya perubahan dalam tubuh PB PBSI, sehingga pengprov bisa berpikir logis terkait kondisi bulutangkis Indonesia selama empat tahun kebelakang.
"Pengprov memiliki hak suara dalam Munas, tapi harus didengar juga suara masyarakat terkait olahraga bulutangkis Indonesia selama empat tahun lalu," kata Icuk.
Namun Icuk tidak mau menyebutkan jumlah dukungan yang sudah didapatkannya dari seluruh Pengprov PBSI di seluruh Indonesia karena menurut dia jumlah dukungan itu bisa berubah setiap waktu sehingga tidak bisa dipastikan saat ini.
Dia menyampaikan ingin membuat perubahan dalam dunia bulutangkis Indonesia dengan membawa PBSI lebih bermartabat, yaitu bisa menerima perbedaan yang ada dalam organisasi.
"Perbedaan pemikiran itu adalah kekayaan bagi PBSI, harus diakomodir sehingga PBSI tidak kehilangan potensi orang yang berkualitas," katanya.
Icuk yang saat ini menjabat Ketua Umum PBSI DKI Jakarta itu mengatakan, ia ingin membangkitkan peran Pengprov di daerah-daerah untuk membina atlet bulutangkis daerah.
Pengprov, menurut dia, jangan hanya dimanfaatkan suaranya ketika munas saja, tetapi harus diberdayakan dalam mengembangkan potensi atlet di daerah.
Pola sentralisasi pelatihan nasional di Jakarta sudah tidak bisa digunakan lagi saat ini, sehingga perlu dilakukan upaya desentralisasi pelatihan nasional di tingkat daerah, sehingga pengembangan atlet lebih merata.
Dia melihat potensi atlet bulutangkis di daerah sangat besar untuk bisa dikembangkan menjadi atlet kelas dunia. Ia mencontohkan Rexy Mainaky dan Liliana Natsir, atlet daerah yang muncul menjadi atlet berprestasi di tingkat internasional.(ant)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved