Siswa SMA Taruna Palembang Tewas

Polisi Sudah BAP Kepala Sekolah SMA Taruna Palembang, 8 Saksi Juga Diperiksa di Polresta

Polresta Palembang langsung melakukan pengusutan setelah mendapat laporan mengenai kabar tewasnya salah satu siswa SMA Taruna Indonesia Palembang

Penulis: Melisa Wulandari | Editor: Prawira Maulana
MELISSA/TRIBUNSUMSEL.COM
SMA Taruna Indonesia Palembang. 

Laporan wartawan Tribunsumsel.com, Melisa Wulandari

TRIBUNSUMSEL.COM, PALEMBANG - Polresta Palembang langsung melakukan pengusutan setelah mendapat laporan mengenai kabar tewasnya salah satu siswa SMA Taruna Indonesia Palembang yang merupakan sekolah semi militer ini.

Kasatreskrim Polresta Palembang Kompol Yon Edi Winara mengatakan setelah selesai melakukan prosedur Berita Acara Pemeriksaan (BAP) kepada Kepala SMA Taruna Indonesia Palembang Tarmizi Endrianto bahwa pihaknya telah melakukan olah TKP.

"Pagi tadi pukul 09.30 kami menerima laporan bahwasanya calon taruna di sekolah taruna ini ada yang meninggal dunia, kami langsung tindak lanjutin. Kami tanyakan kepada orangtua korban dulu," ujaranya, Sabtu (13/7/2019).

Dia juga mengatakan dari pihak korban ingin kepastian apa penyebab kematian bahwa anaknya meninggal dunia.

"Kami telusuri termasuk pemeriksaan jenazah korban di RS Bhayangkara mungkin sekarang masih otopsi," katanya.

"Korban ini diketahui kejang-kejang sebelum meninggal maka kami pastikan dulu apakah ada penyakit bawaan dari korban atau ada hal lain belum bisa kami pastikan," jelasnya.

Pihaknya juga sampai saat ini melihat sejauh mana apa laporan ini benar kematian berhubungan tindakan pidana atau tidak.

"Untuk hasil kami masih menunggu hasil otopsi dari dokter forensik. Sementara ini belum bisa disebut kekerasan karena diketahui tidak ada tanda-tanda yang signifikan atau memang seperti lebam itu adalah proses pasca kematian itu sendiri," jelasnya.

Sementara ada sebanyak 8 saksi dari sekolah yakni tim seregu almarhum dan kakak tingkat korban yang dipanggil ke SPKT Polresta Palembang pihak sekolah.

"Kami akan analisa lagi, kami juga akan evaluasi termasuk sinkronisasi jawaban dari hasil BAP dan dari pihak sekolah masih normatif," ujarnya.

Kekerasan di Kepala

Sementara itu, di tempat terpisah, setelah melakukan pemeriksaan secara intensif selama 3 Jam, Dokter Forensik Bhayangkara melaporkan hasil pemeriksaan Siswa Taruna Indonesia yang tewas saat Masa Orientasi Sekolah (MOS).

"Pada saat pemeriksaan tadi kami melakukan 2 pemeriksaan baik dari luar dan dalam tubuh korban. Dan kami jumpai kekerasan di bagian kepala dan dada. Di duga ada pukulan benda tumpul dan benturan keras di kepala. Di bagian belakang kepala di temukan darah dan masih banyak lagi serapan darah di bagian kepala dan dada," ujar Dr Indra Saykti Nasution Sabtu (13/7/2019)

Ia mengatakan, jika dilihat dari mayatnya korban diperkirakan meninggal sejak pagi tadi. 
Sementara itu Kakek korban ikut mendengar hasil otopsi yang dilakukan oleh tim Forensik Bahayangkara tadi.

Halaman
12
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved