Warga Kertapati Dikeroyok Sekuriti, Perkara Tak Mau Beri Uang
Abdul Haris (34) warga Jalan Keramasan, Kelurahan Keramasan Kecamatan Kertapati menjadi korban pengeroyokan oleh sekurti PT T
TRIBUNSUMSEL.COM, PALEMBANG- Abdul Haris (34) warga Jalan Keramasan, Kelurahan Keramasan Kecamatan Kertapati menjadi korban pengeroyokan oleh sekurti PT T.
Tak terima akan kejadian tersebut, bersama atasan dan saksi, Abdul mengadukan kejadian ini ke SPKT Polresta Palembang, Rabu (8/5).
Kejadian berawal saat Abdul yang sehari-hari bekerja sebagai kondektur di Toko Bangunan Damai hendak mengantarkan tripleks ke PT T Pada Selasa (7/5) sekitar 15:30 WIB.
Sesampainya di TKP, yakni di Jalan Jepang TPA Kecamatan Kertapati Palembang, Abdul dan sopir Benu (47) dihadang oleh salah satu sekuriti bernama Edy, dengan alasan meminta uang rokok.
"Aku itu nganter triplek, nah pas sampe disana aku dicegat samo orang sekuriti. Dia minta duit kopi kataya kamu sering kesana tapi gak pernah ngasih duit kopi katanya. Karena aku gak punya uang jadi ku tawari rokok saja," bebernya.
Namun terlapor Edy yang tidak setuju karena tidak diberi uang justru marah-marah kepada korban dan kemudian memukul korban.
"Aku dipukul oleh Edy dan datang dua orang lagi yakni Eeng dan Rangga yang ikut memukuli kepala aku," kata Edy.
Tak sampai disitu, Edy juga mencoba menusuk Korban menggunakan senjata tajam jenis pisau. Beruntung korban menangkis dan hanya terkena jari tengahnya.
"Waktu dia mau nusuk, kan aku tangkis jadi keno jari kalau tidak bisa terkena perut aku saat itu," ungkpanya.
Tak hanya Abdul, tiga terlapor tersebut juga hendak memukuli Benu yang mencoba menolong Abdul saat ia dikeroyok oleh ketiganya.
Akibat kejadian ini, korban mengalami sakit di kepala memar pada pipi bagian kiri dan luka pada jari tengah sebelah kanan.
Sementara Pemilik Toko Bangunan Damai, Indra mengatakan tak terima pegawainya menjadi korban pengeroyokan dan hingga terluka.
"Seusai kejadian bos PT tersebut sempat datang. Dio juga cerita tidak sanggup mengatasi mereka (terlapor) apalagi Bos nya juga pendatang dari Surabaya. Tapi ya aku tidak terima karena karyawan aku hampir hilang nyawa akibat kejadian ini," katanya.
Kasat Reskrim Polresta Palembang, Kompol Yon E Winara melalui Kanit III SPK Ipda Hermanto membenarkan adanya laporan korban.
"Benar korban telah membuat laporan pengeroyokan, saat ini laporan sudah mita terima dan akan segera ditindak lanjuti," ungkapnya.