Fakta-fakta Semrawutnya Pemilu dan Pilpres di Sumsel Palembang, Surat Suara Habis Sampai Berkelahi
Banyak kesemerawutan selama penyelenggaraan Pemilu dan Pilpres 2019 di Sumatera Selatan hari ini.
TRIBUNSUMSEL.COM - Banyak kesemerawutan selama penyelenggaraan Pemilu dan Pilpres 2019 di Sumatera Selatan hari ini.
Mulai dari logistik yang tak kunjung datang, surat suara habis sampai berkelahi. Berikut fakta-fakta yang Tribunsumsel.com kumpulkan sampai pukul 13.30
1. Logistik tak kunjung sampai di TPS.
Sejumlah TPS di wilayah PPS Tanah Mas dan Kenten Laut Banyuasin Sumatera Selatan sampai pukul 11.00 belum juga menyelenggarakan pencoblosan.
Padahal petugas KPPS sudah siap sejak pagi.
Usut punya usut ternyata distribusi logistik surat suara dari KPU Banyuasin dan PPK di bawahnya baru datang pagi hari.
Alhasil banyak warga yang ingin mencoblos urung.
Petugas KPPS di TPS sempat bingung. Tak mau menunggu lama petugas KPPS berangkat ke kantor PPS menjemput logistik pemilu.
"Ini bukan lambat dari kami tapi dari atas (PPK dan KPU), Logistik baru tiba di PPK pukul 06.40 kemudian mungkin ada proses sortir disana. Dan baru tiba di sekretariat kami pukul 09.40 WIB," ungkap Joko Ketua Panitia Pemungutan Suara (PPS) Kelurahan Tanah Mas Kecamatan Talang Kelapa, Joko.
Ia mengaku kemudian berinisiatif meminta Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) untuk menjemput logistik ke sekretariat PPS agar distribusi berlangsung lebih cepat.
2. Surat Suara Pilpres Kurang
Sejumlah TPS di kecamatan Ilir Timur II, kehabisan surat suara pemilihan presiden.
Seperti yang terjadi di TPS 11 dan TPS 14 Kelurahan sungai buah kecamatan Ilir Timur II Palembang, Rabu (17/4/2019).
Bahkan sempat terjadi cekcok yang berujung ketegangan antara warga yang hendak mencoblos dengan Panitia Pemungutan Suara (PPS).
Hasbi, salah satu warga di kelurahan Sungai Buah mempertahankan bagaimana bisa terjadi kekurangan surat suara.
