Pak Guru Malang di Medan Posting Kebrutalan Geng Motor di Medan, Anaknya Kini Harus Operasi Otak
Viral postingan seorang ayah di media sosial Facebook. Ia menjelaskan kondisi anaknya yang disebut-sebut sebagai korban keganasan begal
TRIBUNSUMSEL.COM - Viral postingan seorang ayah di media sosial Facebook. Ia menjelaskan kondisi anaknya yang disebut-sebut sebagai korban keganasan geng motor di kota Medan, Sumatera Utara.
Akun Kasmar Lumbanraja yang mengaku sebagai orangtua korban ini menyatakan kalau anaknya masih koma.
Pelajar SMA St.Thomas 3. Medan, Kelas 10 IPA 2 itu sudah 10 hari di rawat di RS Royal Prima.
Berikut ungahan selengkapnya Kasmar Lumbanraja:
"Inilah kondisi anak saya Rico Lumbanraja, pelajar SMA St.Thomas 3. Medan, Kelas 10 IPA 2.
Terpaksa operasi otak dan tangan, dan saat ini dirawat di RS Royal Prima, masih koma 10 hari, akibat kebrutalan dan kesadisan sekelompok geng berjumlah lebih 30 sepeda motor berboncengan yang menyerang satu rumah temannya bermarga Purba di Jalan Pembangunan 5, Tanjung Gusta Medan, tanggal 24 Maret 2019, pukul 00.30 WIB.
Saat ini sudah ditangani Polsek Medan Helvetia.
Setelah keluar Surat Lapor Polisi, Pihak RS Royal Prima menolak tidak berlaku Askes /BPJS nya utk Perawatan medis, karena Surat Lapor Polisi menyebutkan Pidana Penganiayaan secara bersama-sama.
Saya konsultasi ke BPJS tentang masalah ini. Katanya harus ke LPSK di Jakarta.
Di LPSK jawaban mereka yang ditangani adalah PIDANA PRIORITAS, a.l. Pelanggaran HAM Berat, Terorisme dan Perdagangan orang.
Sebagai WNI, saya dan mungkin ASN lainnya resah dengan krleadaan ini.
Seperti saling lempar tanggung jawab BPJS dan LPSK.
Akhirnya sekarang anak saya dirawat Umum di RS dengan biaya ratusan juta.
Saya pasti tidak sanggup bayar sebagai ASN guru.
Mohon Perhatian dan dukungan pemerhati dan sahabat saya semua tentang regulasi lembaga ini.