Isra Miraj 2019
Isra Miraj 2019 Tanggal Berapa ? Inilah Amalan-amalan Ibadah yang Bisa Dikerjakan, Ada Puasa Rajab
Isra Miraj 2019 akan jatuh pada Rabu (3/4/2019). Isra Miraj adalah sebuah peristiwa penting yang terjadi dalam perjalanan hidup Nabi Muhammad SAW
Penulis: M Syah Beni | Editor: M. Syah Beni
TRIBUNSUMSEL.COM- Isra Miraj 2019 akan jatuh pada Rabu (3/4/2019)
Isra Miraj adalah sebuah peristiwa penting yang terjadi dalam perjalanan hidup Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam.
Peristiwa Isra Miraj terjadi di bulan Rajab, inilah satu alasan mengapa bulan ini begitu mulia.
Ada beberapa amalan yang dianjurkan untuk dilakukan jelang Isra Miraj 27 Rajab 1440 H.
Bertepatan dengan Isra Miraj, memperbanyak amalan ini dapat meningkatkan ibadah kita kepada Allah SWT.
Berikut amalan-amalan yang dianjurkan untuk dikerjakan jelang Isra Miraj 2019.
1. Memperbanyak Istighfar
Bila hidupnya susah, amalan istighfar bisa mengangkat kesusahan kita.
Dia mengingatkan, bulan Rajab sebagai bulan istighfar karena Allah akan mengampuni seberapa pun banyak dosa kita.
Salah satu amalan yang dianjurkan adalah membaca sayyidul istighfar saat pagi dan sore.
Barang siapa yang membaca ini dan meninggal, maka ia masuk surga.
Adapun bacaan sayyidul istighfar adalah:
اللَّهُمَّ أَنْتَ رَبِّي لَا إِلَهَ إِلَّا أَنْتَ خَلَقْتَنِي وَأَنَا عَبْدُكَ وَأَنَا عَلَى عَهْدِكَ وَوَعْدِكَ مَا اسْتَطَعْتُ أَعُوذُ بِكَ مِنْ شَرِّ مَا صَنَعْتُ وَأَبُوءُ لَكَ بِنِعْمَتِكَ عَلَيَّ وَأَعْتَرِفُ بِذُنُوبِي فَاغْفِرْ لِي ذُنُوبِي إِنَّهُ لَا يَغْفِرُ الذُّنُوبَ إِلَّا أَنْتَ
ALLAHUMMA ANTA RABBII LA ILAHA ILLA ANTA KHALAQTANII WA ANA ‘ABDUKA WA ANA ‘ALA ‘AHDIKA WA WA’DIKA MASTATHA’TU A’UDZU BIKA MIN SYARRI MA SHANA’TU ABU`U LAKA BINI’MATIKA ‘ALAYYA WA ABU`U BIDZANBII FAGHFIRLÎ FA INNAHU LA YAGHFIRU ADZ DZUNUBA ILLA ANTA
Ya Allah, Engkaulah Tuhanku. Tidak ada Tuhan selain Engkau. Engkau sudah menciptakanku, dan aku adalah hamba-Mu. Aku akan berusaha selalu ta’at kepada-Mu, sekuat tenagaku Yaa Allah.
Aku berlindung kepada-Mu, dari keburukan yg kuperbuat. Kuakui segala nikmat yang Engkau berikan padaku, dan kuakui pula keburukan-keburukan dan dosa-dosaku. Maka ampunilah aku ya Allah. Sesungguhnya tidak ada yg bisa mengampuni dosa kecuali Engkau.”
2. Berpuasa
Ada beberapa pendapat yang menyatakan bahwa Puasa Rajab hukumnya sunnah bila dilaksanakan sewaktu-waktu.
Adapun niat puasa Rajab adalah sebagai berikut:
نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ فِى شَهْرِ رَجَبِ سُنَّةً ِللهِ تَعَالَى
Nawaitu sauma ghadin fi syahri rojabi sunatan lillahi ta'alaa.
Tak hanya itu, bulan ini juga bisa digunakan untuk memperbanyak puasa sunnah dalam bentu apa pun.
Entah puasa Senin-Kamis maupun puasa sunnah lainnya.
3. Memperbanyak Doa
Menjelang Isra Miraj yang juga masih bertepatan dengan Puasa Rajab, maka dapat juga membaca doa Rajab sesuai anjuran Rasulullah SAW.
اَللّٰهُمَّ بَارِكْ لَنَا فِي رَجَبَ وَشَعْبَانَ وَبَلِّغْنَا رَمَضَانَ وَاَعِنَّا عَلَى الصِّيَامِ وَالْقِيَامِ
Allohumma baarik lanaa fii rojaba wa sya'banaa wa ballighnaa romadhonaa
Artinya:
"Ya Allah berilah kami keberkahan di bulan Rojab dan Sya'ban dan sampaikan kami pada bulan Romadhon."
4. Doa Pagi dan Sore
Setelah salat Subuh dan Maghrib, hendaknya seorang muslim membaca doa ini sebanyak 70 kali sambil mengangkat tangan, agar terhindar dari api neraka.
ربِّ اغْفِرْلِيْ وَارْحَمْنِيْ وَتُبْ عَلَيَّ
5. Zikir Jelang Isra Miraj
Ada satu zikir yang pernah diajarkan Nabi Ibrahim untuk Nabi Muhammad Saw ketika Rasulullah mengalami peristiwa Isra Mi'raj.
Isra Mi'raj adalah perjalanan agung Nabi Muhammad yang ditempuh dalam waktu semalam dari Masjidil Haram di Mekkah ke Masjidil Aqsho di Yerussalem.
Tak hanya itu, Nabi Muhammad juga mengalami perjalanan Nabi Muhammad dari bumi menuju langit ketujuh, lalu dilanjutkan ke Sidratul Muntaha.
Sidaratul Muntaha menjadi akhir perjalanan untuk menerima perintah salat lima waktu.
Ketika Nabi Muhammad sampai di langit ketujuh. Nabi Ibrahim mengajarkan zikir yang nantinya menjadi tanaman subur di surga.
Rupanya dalam peristiwa itu, Nabi Muhammad diajarkan Nabi Ibrahim satu zikir seperti dikutip Banjarmasinpost.co.id dari laman Tribun Jateng.
Berikut ini zikir yang diajarkan Nabi Ibrahim kepada Nabi Muhammad SAW dalam perjalanan Isra Mi'raj yang dianjurkan dibaca oleh umat Rasulullah:
لاَ حَوْلَ وَلاَ قُوَّةَ إِلاَّ بِاللَّ
Laa haula walaa quwwata illa billah
"Tidak ada daya dalam menjauhi maksiat dan tidak ada upaya menjalankan ketaatan melainkan dengan pertolongan Allah."
أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- لَيْلَةَ أُسْرِىَ بِهِ مَرَّ عَلَى إِبْرَاهِيمَ فَقَالَ مَنْ مَعَكَ يَا جِبْرِيلُ قَالَ هَذَا مُحَمَّدٌ.فَقَالَ لَهُ إِبْرَاهِيمُ مُرْ أُمَّتَكَ فَلْيُكْثِرُوا مِنْ غِرَاسِ الْجَنَّةِ فَإِنَّ تُرْبَتَهَا طَيِّبَةٌ وَأَرْضَهَا وَاسِعَةٌ. قَالَ « وَمَا غِرَاسُ الْجَنَّةِ ». قَالَ لاَ حَوْلَ وَلاَ قُوَّةَ إِلاَّ بِاللَّهِ
Artinya: “Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam pada malam Isra’, pernah melewati Nabi Ibrahim ‘alaihis salam. Nabi Ibrahim ketika itu bertanya pada malaikat Jibril, “Siapa yang bersamamu wahai Jibril?” Ia menjawab, “Muhammad.” Ibrahim pun mengatakan pada Muhammad, “Perintahkanlah pada umatmu untuk membiasakan memperbanyak (bacaan dzikir) yang nantinya akan menjadi tanaman surga, tanahnya begitu subur, juga lahannya begitu luas.” Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bertanya, “Apa itu ghirosul jannah (tanaman surga)?” Ia menjawab, “Laa hawla wa laa quwwata illa billah (tidak ada daya dalam menjauhi maksiat dan tidak ada upaya menjalankan ketaatan melainkan dengan pertolongan Allah).” (HR. Ahmad, 5: 418)
Meski begitu, mayoritas ulama tidak mewajibkan agar zikir itu dibaca pada malam Isra Mi'raj.
Zikir itu bisa dibaca kapan saja dan dalam keadaan apa pun.