Cari Tambahan Penghasilan, Ustadz Hanan Attaki Jualan Bakso dan Jadi Joki Jemaah Cium Hajarul Aswad

Banyak pekerjaan dan profesi dilakoni. Mulai dari jualan bakso, bisnis katering hingga menjadi joki memandu jemaah untuk mencium Hajar Aswad.

ISTIMEWA
Ustadz Hanan Attaki, LC 

TRIBUNSUMSEL.COM, PALEMBANG - Ada yang belum kenal dengan sosok Ustadz muda yang gaul satu ini. Anak-anak millenials sebagian besar kenal dengan Ustadz yang selalu pakai kupluk saat menyampaikan ceramah, tausiyah.

Kalau sudah dikasih clue kupluk sudah pada tahu kan. Yups, siapa lagi kalau bukan Ustadz Hanan Attaki. Dai muda yang juga Founder Pemuda Hijrah ini memang memiliki ciri khas saat menyampaikan ceramah atau tausiyah. Gaul banget gitu, gaya bahasa Ceramah Tausiyah Ustadz Hanan Attaki sehingga tidak heran jika dakwah-dakwah mengena di hati para millenials.

Ngomongin Ustadz Hanan Attaki untuk para millenial yang belum kenal, Tribunsumsel.com akan menshare biodatanya. Lahir di Aceh, 31 Desember 1981, Tengku Hanan Attaki anak kelima dari enam bersaudara. Dari kecil dia telah mengenal Alquran.

Sewaktu duduk di bangku Sekolah Dasar, Hanan Attaki beberapa kali mendapat beasiswa. Dia juga pernah menjuarai Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ) di daerahnya.

Melanjutkan pendidikan di Pondok Pesantren Ruhul Islam, Banda Aceh, Hanan Attaki muda terus menunjukkan prestasinya khususnya di bidang tilawatil Alquran.

Kecintaannya pada Alquran ini pula yang membuka jalannya berkuliah ke Universitas Al Azhar, Kairo, Mesir.

Dikutip dari berbagai sumber, jadi ceritanya begini. Saat datang ke Mesir sebenarnya waktu itu Ustadz Hanan Attaki masih pakai visa kunjungan wisata. Namun, karena memang dasarnya jago mengaji akhirnya bisa dapat beasiswa.

Di Universitas Al Azhar, Kairo, Mesir, Ustadz Hanan Attaki kuliah mengambil Jurusan Tafsir al-Qur’an, Fakultas Ushuluddin. Sambil berkuliah, ia menyempatkan dirinya dengan ikut berbagai kegiatan, termasuk dengan kelompok studi Al-Quran dan ilmu-ilmu Islam. Ustadz Hanan Attaki juga pernah menjadi pemimpin redaksi buletin Salsabila.

Namanya anak rantau, jauh dari orangtua sudah pasti banyak suka dukanya. Selama di Mesir, Ustadz Hanan Attaki juga mencoba beberapa bisnis untuk mendapat penghasilan tambahan guna mencukupi kebutuhan hidupnya.

Banyak pekerjaan dan profesi dilakoni. Mulai dari jualan bakso, bisnis katering hingga menjual jasa menjadi joki memandu jemaah untuk mencium Hajar Aswad ketika musim haji.

Di negeri Seribu Menara ini pula, Allah SWT mempertemukan Ustadz Hanan Attaki dengan jodohnya. Seorang wanita Indonesia bernama Hanen Akira yang juga sedang menempuh pendidikan di perguruan tinggi yang sama, Al Azhar Kairo, Mesir.

Pasangan ini saat ini dikaruniai tiga buah hati bernama Maryam, Aisyah dan Yahya,

Ustadz Hanan Attaki menyelesaikan kuliahnya di Al Azhar dan mendapat gelar licence (LC) pada tahun 2004. Di negeri pyramida tersebut, Ustadz Hanan Attaki pernah terpilih sebagai qari terbaik Fajar TV dan tampil di acara channel Fajar Tv dan Iqro Tv.

Kini keluarga Ustadz Hanan Attaki dan Ustadzah Hanen Akira bersama tiga buah hati mereka menetap di Bandung. Ustadz Hanan Attaki menjabat sebagai Direktur Rumah Salamn-ITB. Ia juga aktif di Jendela Hati (JH) serta STQ Habiburrahman. Selain itu, ia juga pernah menerbitkan buku burjudul Tadabur Quran.

Pada Maret 2015 lalu, Ustadz Hanan Attaki mendirikan Gerakan Pemuda Hijrah di Bandung. Pemuda Hijrah merupakan menjadi saluran dakwahnya. Disamping situs web, Pemuda Hijrah juga mempunyai akun media sosial seperti Instagram, Twitter dan Facebook sebagai saluran dakwahnya.

Disamping aktif di Pemuda Hijrah, Ustadz Hana Attaki rutin mengisi kajian Islam di mesjid Trans Studi Bandung. Selain itu, ia juga kerap menerima panggilan mengisi pengajian di berbagai tempat di seluruh Indonesia. Akun media sosialnya adalah instagram @hanan_attaki. Website: http://pemudahijrah.com/

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved