Dulu Dijadikan Pakan Ayam dan Babi, Sekarang Satu Kilonya Capai Harga Jutaan Rupiah
Angulas bahasa Spanyol yang digunakan untuk menyebut anak belut, adalah salah satu makanan paling mahal di negara itu
TRIBUNSUMSEL.COM- Angulas bahasa Spanyol yang digunakan untuk menyebut anak belut, adalah salah satu makanan paling mahal di negara itu.
Makanan ini hampir tidak memiliki rasa sama sekali, berlendir, tak ubahnya seperti cacing lemas yang tersaji di atas piring.
Lalu, mengapa harganya mencapai ratusan euro dan dijual di restoran mahal?
Dulu, angulas digunakan untuk pakan ayam dan babi, bahkan bukti sejarah mengungkap makanan ini adalah makanan pokok kelas pekerja di Spanyolutara.
Baca Juga : Gaya Iriana Gendong Sedah Mirah di Warung Pakai Kain Jarik Jadi Sorotan!

Tetapi jangan kaget, angulas kini dijual per kilo dengan harga 1.000 euro atau setara Rp17 juta.
Jadi, boleh dibilang hanya orang-orang kaya yang mampu membelinya.
Kelangkaan memainkan peran besar dalam melejitnya harga angulas.
Bendungan, degradasi lingkungan, dan penangkapan ikan yang berlebihan, mempengaruhi populasi anakan belut.

Baca Juga : Seorang Wartawan Prancis Menyamar dan Menyusup ke Sarang ISIS, Ia Terkejut Tak Temukan Islam di Dalamnya
Semakin jarang angulas didapatkan, semakin mahal pula harganya.
Meski tidak memiliki rasa sama sekali, tetapi banyak orang yang penasaran untuk mencobanya sehingga berani membayar dengan harga mahal.
"Selada memiliki lebih banyak aroma, tetapi ada dua orang di sini yang memesan setengah kilo angulas, seharga lima ratus euro pada satu waktu."
"Beberapa orang yang memiliki uang suka menghabiskannya. Siapa yang tidak suka menjadi sombong?" tambahnya.
Baca Juga : Curi Perhatian di Debat Capres Putaran ke Dua, Siapa Sangka Tommy Tjokro Jadi Hot Daddy Kalau di Rumah
Sebagai gambaran rasanya, resep memasak angulas biasanya melibatkan menggoreng bawang putih dan cabai merah dalam banyak minyak zaitun dan kemudian menambahkan anakan belut ini.
