Seputar Islam
Bacaan Dzikir Setelah Shalat Jumat, Amalan dan Keutamaan Melafazkannya Lengkap Bahasa Latin
Bacaan Dzikir Setelah Shalat Jumat, Amalan dan Keutamaan Melafazkannya Lengkap Bahasa Latin
Penulis: Lisma Noviani |
TRIBUNSUMSEL.COM - Keberkahan shalat Jumat sangat besar.
Allah memberi kesempatan bagi umatnya untuk meraih berkah dari amalan shalat Jumat yang dilaksanakan.
Selain itu yang terpenting, apa yang dilaksanakan dan didengarkan saat mengerjakan shalat Jumat dan mendengarkan khutbah Jumat menjadikan umatnya semakin bertawa.
• Bacaan Niat Shalat Jumat, Arab dan Latin Lengkap dengan Tata Cara dan Keutamaan Sholat Jumat
• Niat Shalat Jumat Lengkap dengan Bacaan Bahasa Arab dan Latin
yakni segera mohon ampun, sedekah sempat sempit, memaafkan, menahan amarah dan selalu berbuat kebiakan (QS Ali Imran 153-154).
Dikutip dari shahihfiqih.com, di dalam shalat Jumat, terdapat juga amalan dzikir.
Dzikir dilaksanakan sesudah shalat jumat secara umum sama dengan zikir yang kita baca sesudah shalat lima waktu lainnya. Artinya tidak ada bacaan khusus yang dibaca sesudah jumat.
Adapun membaca surat al-fatihah, al-ikhlas, al-falaq, dan an-nas sebanyak tujuh kali, memang ada riwayat yang menyebutkan hal tersebut
Namun semua hadits dan atsar yang dijadikan hujjah oleh mereka yang mengamalkan dzikir yang sebutkan diatas berada diantara palsu dan lemah.
• Niat Mandi Wajib (Junub) Lengkap dengan Tata Caranya dan Hal-hal yang Mewajibkan untuk Mandi
Sementara urusan ibadah – apalagi perkara ghaib - tidak boleh ditetapkan dengan hadits lemah terlebih lagi dengan hadits palsu.
Berikut ini contoh riwayat tersebut
Artinya, “Barangsiapa yang membaca setelah imam salam dari shalat Jum`at sebelum ia mengubah posisi duduknya;
Fâtihatul kitâb (surat al-Fatihah), Qulhuwallâhu ahad (surat Al-Ikhlas), Qul’adzu birabbil falaq (surat al-Falaq), dan Qul’adzu birabbinnâs (surat an-Nâs)
masing-masing tujuh kali, maka Allah akan mengampuni dosanya yang telah lewat dan yang akan datang dan akan diberi pahala sebanyak bilangan orang yang beriman kepada Allah dan hari akhir.”
[Hadits Maudhû’/palsu]
Dikeluarkan oleh Abu al-As’ad al-Qusyairi dalam al-‘Arbaîn, dari jalur : Abu ‘Abdirrahman as-Sulami.