Universitas Sriwijaya (unsri) Peringkat 20 Besar, Daftar Kampus Riset
Universitas Sriwijaya (Unsri) masuk dalam 50 Perguruan Tinggi Indonesia paling produktif dalam riset menurut Scopus, dan menduduki peringkat 20 besar.
Penulis: Melisa Wulandari | Editor: Prawira Maulana
Laporan wartawan Tribunsumsel.com, Melisa Wulandari
TRIBUNSUMSEL.COM, PALEMBANG - Universitas Sriwijaya (Unsri) masuk dalam 50 Perguruan Tinggi Indonesia paling produktif dalam riset menurut Scopus, dan menduduki peringkat 20 besar.
Menanggapi hal ini, Rektor Unsri, Anis Saggaff saat ditemui usai menghadiri Dialog Publik Pembangunan Manusia, di Graha Unsri mengatakan bahwa rangking untuk menilai perguruan tinggi itu banyak, yaitu Webomatrik, Scopus, dan lainnya.
"Mereka itu melihat tidak hanya masalah riset namun juga masalah publikasi. Dan saat ini Unsri sedang mendongkrak masalah riset, sehingga Unsri masuk rangking top twenty (20) menurut Scopus," ujarnya kepada Tribunsumsel.com, Rabu (6/2).
"Ya bagus, berarti dari sekian banyak ribuan riset, dan Unsri masuk peringkat 20 besar. Akan tetapi kami akan terus meningkatkan riset," katanya.
Dia melanjutkan, pada 2019 ini, pihaknya sedang memperbanyak riset dengan sistem outcome. Ini sesuai dengan permintaan Kementrian Riset dan Teknologi Pendidikan Tinggi (Kemenristek-dikti) tidak hanya output tetapi outcome juga.
"Jadi kami utamakan riset outcome ini dulu sehingga masyarakat bisa menikmati hasilnya, dan ini tidak hanya paper saja, karena paper salah satu indikator. 2019 seluruh riset outcome. Syukur-syukur hasil karyanya bisa menguntungkan Unsri," jelasnya.
Lanjutnya, sejauh ini Unsri sudah banyak riset dengan outcome, dicontohkannya, kedokteran Unsri ada 7 produk yang sekarang sedang menunggu paten dan ini sudah diproses.
Produk tersebut, yakni ikan Seluang dibuat menjadi obat osteoporosis dengan kadar 450, padahal kalau membeli di luar kadarnya hanya 300, pihaknya akan kerjasama dengan pabrik obat.
"Ada satu lagi riset kami, yaitu herbal dari Fakultas Teknik dengan cara kami masukkan satu alat ke sungai yang kotor dan nanti pada saat keluar airnya bisa diminum, sementara jumlah dananya kita sesuaikan," katanya.
Sementara itu, Outcome di dalam kegiatan pendidikan menurut Lauren Kaluge (2000), yakni efek jangka panjang dari proses pendidikan misalnya pendidikan lebih lanjut, prestasi dan pelatihan berikutnya, kesempatan kerja, penghasilan serta prestise lebih lanjut. (Elm)
Area lampiran