Kisah Petinju Rudi Lubbers Lawan Muhammad Ali di Jakarta, Kini Hidup Menggelandang Bersama Anjing
Legenda tinju dunia, Muhammad Ali pernah bertarung di Stadion Utama Senayan, Jakarta pada Oktober 1973 menghadapi petinju asal Belanda, Rudi Lubbers
TRIBUNSUMSEL.COM - Legenda tinju dunia, Muhammad Ali pernah bertarung di Stadion Utama Senayan, Jakarta pada Oktober 1973 menghadapi petinju asal Belanda, Rudi Lubbers.
Kini Ali telah wafat, sementara hidup Lubbers kini memperihatinkan.
Lubbers yang kini telah berusia 73 tahun bersama kekasihnya, Ria hidup dalam kemiskinan di Bulgaria.
Selama ini Lubbers bersama Ria hidup di sebuah van rusak, tanpa penerangan, air bersih serta fasilitas MCK. Mereka berteman dengan anjing-anjing liar.
Pekan lalu kesehatan Ria menurun drastis sehingga harus dilarikan ke rumah sakit.
Menurut Lubbers, kondisi Ria telah membaik namun ia harus tetap dirawat di rumah sakit.
"Yang paling penting adalah saat ini kekasih saya sudah membaik dan dapat memperhatikan anjing-anjingnya lagi," kata Lubbers di luar rumah mobilnya di desa Kosharitsa, Bulgaria.
"Di Bulgaria, tidak mungkin tinggal di sebuah rumah dengan anjing yang banyak. Mungkin bisa bila hanya 3-4 anjing, namun saat ini saya memiliki 16 ekor anjing."
• Profil Lengkap Pelatih PSM Makassar Darije Kaleziv, Malang Melintang di Liga Belanda Eredivisie
• Kumpulan Ucapan Selamat Tahun Baru Imlek 2019 Selain Gong Xi Fa Cai Cocok Jadi Status WA, IG, FB
"Saya bisa hidup normal, namun saya tidak yakin bisa tinggal dalam sebuah rumah. Saya merasa lebih cocok sebagai seorang yang singgah."
Rudi Lubbers pernah mewakili negaranya pada Olimpiade 1964 dan 1968. Ia kemudian terjun ke arena profesional pada 1970.
Lubbers mengaku pertarungannya dengan Ali di Jakarta pada 1973 telah mengangkat semangatnya. Saat itu ia mendapat bayaran 125 ribu dolar AS.
"Saya belajar dari pertarungan untuk bertahan hidup sampai saat ini," katanya. Lubbers dan Ria selama ini hidup dari bantuan makanan penduduk lokal serta pemberian mastika (baju hangat versi Bulgaria) selama musim dingin.
Banyak rakyat Belanda yang mengaku terkejut mengetahui kondisi pahlawan tinju mereka. Mereka kemudian mengumpulkan donasi sebesar 12.500 euro untuk disumbangkan kepada pasangan ini.
Putra Rudi Lubbers, Marco yang tak bertemu ayahnya selama dua tahun mengunjunginya di Bulgaria setelah menonton dokuementar di televisi Belanda.
Marco berencana membuat tempat penampungan buat anjing-anjing liar yang selama ini dirawat ayahnya.