Berita Viral
Viral, Siswa SMP di Kabupaten Maros Laporkan Guru usai Ditegur Ketahuan Merokok
eorang siswa SMP di Maros melaporkan guru Bimbingan Konseling (BK) ke polisi karena ditegur saat merokok di lingkungan sekolah.
TRIBUNSUMSEL.COM-Sudah lama tak terdengar kasus kontroversial yang terjadi di sekolah-sekolah.
Beberapa waktu lalu memang sempat marak kasus serius seperti tawuran antar sekolah, penganiayaan terhadap guru atau murid sampai kasus asusila, bahkan murid melaporkan guru ke polisi.
Namun di balik adem ayem kasus tersebut, belum lama ini kembali terjadi tindakan murid melaporkan gurunya karena tidak terima ditegur usai ketahuan merokok.
• Begini Reaksi Nagita Slavina Saat Tahu Raffi Ahmad Segera Mantap Berhijrah, Sosok Ini yang Bocorkan
• Polisi Ungkap Inisial Artis Lain yang Terlibat Prostitusi Online, BJ, M, AM, UY, PP, TA, SN, WA
• PROFIL Lengkap Irish Bella, Artis Cantik Calon Istri Ammar Zoni, Karir Hingga Kisah Asmara
Dilansir akun Instagram Makassar.Iinfo yang mengutip dari Tribun Maros (Sub Kanal Tribun Timur) Senin (21/1/2019), Seorang siswa SMP di Maros melaporkan guru Bimbingan Konseling (BK) ke polisi karena ditegur saat merokok di lingkungan sekolah.
Kejadian ini terjadi di SMPN 21 Tompobulu Maros, Sulawesi Selatan menimpa seorang guru BK bernama Ahmad.
Sementara siswa yang melapor bernama Hamka, orangtuanya bernama Baharuddin.
Berikut keterangan selengkapnya dikutip dari akun Instagram Makassar Iinfo:
Menurut Baharuddin, teguran guru BK tersebut berujung pada dugaan penganiyaan, yang terjadi pada Sabtu malam lalu.
Saat itu anaknya dan siswa lainnya menginap di sekolah atas permintaan guru.
Saat itu, Hamka bersama delapan temannya dipergoki sementara isap rokok oleh guru BK, Ahmad, yang menegur dan marah-marah.
“Setelah ditegur, Hamka merasa ketakutan saat itu.
Pada Senin lalu, Hamka tidak masuk sekolah dengan alasan takut untuk dimarahi dan diberikan sanksi oleh gurunya.
Setelah dibujuk oleh orangtuanya, Hamka bersedia masuk sekolah pada Selasa.
Saat tiba di sekolah, Hamka dipanggil oleh Ahmad untuk masuk ke ruangan BK. “Setelah dipanggil dan masuk ke ruangan BK, anak saya dipukul perutnya. Hamka baru keluar ruangan setelah dipukuli oleh Ahmad,” katanya.
Saat pulang ke rumah, Hamka mengeluh kesakitan. Saat orangtua membuka baju, beberapa luka memar ditemukan di tubuh Hamka.
Baharuddin kemudian membawa anaknya ke Puskemas Tompobulu untuk divisum. Hasilya, luka Hamka muncul setelah dianiaya.
Baharuddin telah melaporkan kejadian tersebut ke Polsek Tompobulu. Dia berharap, kasus penganiyaan yang dialami anaknya diusut oleh kepolisian.
Namun, belum ada konfirmasi dari pihak Polsek Tompobulu atas laporan tersebut.
Kejadian ini pun ditanggapi warganet, banyak yang mengecam aksi siswa dan orangtua yang melaporkan oknum guru karena tak terima ditegur ketahuan merokok.
syaichuumar: Gausah sekolah, dirumah aja ngrokok sepuasnya, gurunya org tua mu sendiri.
adit301401: Ya ampun bu.saya dulu di pukul guru ...gak.pake lapor
zae.lanzae: Lahhh...ni bocah, sekolah itu ada aturan yg harus dipatuhi oleh seluruh warga sekolah. Klo ga mw sekolah..sana d hutan rimba saja.
irwanarisandy: Ini tandanya orang tua siswa tersebut tdk melarang anaknya merokok