Tunggakan BPJS Kesehatan Rp 3,4 Miliar di RSSA Lubuklinggau, Operasional Rumah Sakit Terganggu

Pembayaran Badan Pengelola Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan ke rumah Rumah Sakit Siti Aisyah (RSSA) Kota Lubuklinggau macet.

Penulis: Eko Hepronis | Editor: Prawira Maulana
TRIBUNSUMSEL.COM/EKOHEPRONIS
Wali Kota Lubuklinggau SN Prana Putra Sohe saat meninjau pelayanan RSSA Lubuklinggau. 

Laporan wartawan Tribunsumsel.com, Eko Hepronis.

TRIBUNSUMSEL.COM, LUBUKLINGGAU - Pembayaran Badan Pengelola Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan ke rumah Rumah Sakit Siti Aisyah (RSSA) Kota Lubuklinggau macet.

Nilai tunggakan pembayarannya mencapai Rp 3,4 miliar. Jumlah tersebut merupakan akumulasi klaim yang diajukan rumah sakit untuk biaya rawat inap dan rawat jalan.

Direktur Rumah Sakit Sity Aisyah, Mast Idris mengaku BPJS kesehatan Kota Lubuklinggau sudah menunggak pembayaran sejak bulan September dan November lalu.

"Setiap bulan BPJS Kesehatan harus bayar Rp 1,7 Miliar, jadi akumulasi selama dua bulan itu Rp 3,4 Miliar" ungkapnya saat dibincangi Tribunsumsel.com, Kamis (22/11).

Mast Idris mengaku telatnya pembayaran yang dilakukan oleh BPJS Kesehatan kepada rumah sakit sangat berdampak pada operasional sehari-hari.

"Apalagi rencananya seluruh rakyat Indonesia akan dijamin BPJS, termasuk warga miskin Kota Lubuklinggau. Kalau BPJS terlambat bayar uang dari mana untuk operasi rumah sakit kita," ujarnya.

Namun, Mast Idris bersyukur masalah tunggakan pembayaran tersebut sudah ada titik temu.

Berdasarkan informasi yang ia terima pertemuan Wali Kota Lubuklinggau SN Prana Putra Sohe dengan pihak BPJS Kesehatan dan Bank Rakyat Indonesia (BRI) kalau pembayaran hutang akan dilakukan talangan oleh BRI.

"Atas rekomendasi pak wali yang akan menalanginya adalah BRI Lubuklinggau, kemudian BPJS membayar kepada BRI," terangnya.

Kepala BPJS Kesehatan Cabang Lubuklinggau, Eka Susilamijaya yang dikonfirmasi mengakui soal tunggakan ini.

"Iya ada tunggakan bulan September dan Oktober, cuma dua bulan, sementara untuk November belum karena bayarnya dilakukan akhir bulan," katanya.

Wali Kota Lubuklinggau SN Prana Putra Sohe pun membenarkan, ia mengatakan telah menjalin kerjasama dengan BRI, kurang bayarnya BPJS kepada rumah sakit akan ditalangi oleh BRI.

"Tujuannya tak lain meningkatkan pelayanan terhadap masyarakat, obat dan lain sebagainya itu harus tetap berjalan, kita bersyukur BRI ditunjuk pemerintah pusat," ucapnya.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved