Viral

Fakta Dibalik Fenomena Air Terjun Berwarna Hitam di Nganjuk Jawa Timur, Ini Penjelasan BNPB

Sebuah video yang menunjukan pemandangan tak lazim terkait sebuah air terjun yang berwarna hitam sempat membuat heboh.

instagram/sutopopurwo
Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Sutopo Purwo Nugroho Jelaskan Fenomena Air Terjun Hitam di Nganjuk Jawa Timur 

TRIBUNSUMSEL.COM - Sebuah video yang menunjukan pemandangan tak lazim terkait sebuah air terjun yang berwarna hitam sempat membuat heboh.

Fenomena yang terjadi ini memunculkan banyak speskulasi dari kalangan masyarakat.

Untuk meluruskan hal ini, akhirnya Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Sutopo Purwo Nugroho langsung memberikan penjelasannya.

Baca: Setahun Akta Kelahiran Anaknya Belum Selesai, Ibu Ini Marah dan Menangis di Disdukcapil Palembang

Baca: Jadi Tersangka, Laporan Kriss Hatta Atas Dugaan Perzinahan Billy & Hilda Juga Terancam Dihentikan

Diketahui beberapa hari lalu seperti dilansir dari Kompas.com, air terjun Sedudo di Desa Ngliman, Kecamatan Sawahan, Nganjuk, Jawa Timur mengalirkan air berwarna hitam pekat, tidak seperti biasanya.

Air hitam itu mengalir dengan debit yang cukup deras dari ketinggian kurang lebih 105 meter.

Orang-orang yang baru mengetahui fenomena semacam ini pun dibuat heran.

Tidak adanya informasi yang menjelaskan kejadian itu, menyebabkan banyak informasi simpang siur beredar di media sosial dan pesan grup WhatsApp.

Ada yang menyebut luapan air hitam di air terjun itu merupakan banjir bandang, karena hujan turun.

Ada pula informasi yang menyebutkan bendungan yang jebol sehingga air meluap sedemikian derasnya.

Penjelasan lain menyebutkan air itu tercampur dengan pasir hingga berubah warna menjadi hitam.

Kejadian ini bahkan disebut sebagai sebuah pertanda buruk.

Melihat banyaknya pendapat terkait adanya fenomena ini, akhirnya melalui akun media sosial instagram miliknya, Sutopo memberikan penjelasan.

Ia membantah jika aliran air terjun tersebut disebabkan karena pasir, melainkan dari material abu bekas kebakaran hutan saat kemarau sebelumnya.

Sutopo juga membantah jika kejadian itu berlangsung berminggu-minggu.

Menurutnya, kejadian hanya berlangsung sesaat, dimana ia meyakinkan kondisi air terjun saat ini sudah kembali normal.

Halaman
12
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved